SuaraJogja.id - Abdi dalem berinisial SW ditangkap dalam keadaan sadar. Dia memastikan jika bisa berkelit terduga memang dalam keadaan sehat.
Peristiwa pelecehan seksual yang dilakukan oleh abdi dalem Keraton Yogyakarta memunculkan fakta baru. Forum Komunitas Kawasan Alun-alun Utara (FKKAU) mengungkapkan jika terduga berkilah tak melakukan tindakan pelecehan tersebut.
Hal itu disampaikan Sekretaris FKKAU Kota Yogyakarta, Kresnadi saat ditemui, Selasa (12/11/2019).
"Saat kami tangkap dari pagelaran Keraton Yogyakarta dan kami interogasi di Posko PAM Budaya Barat terduga mengakui perbuatannya. Namun, setelah kami gelandang ke Polsek Keraton, dia malah berkelit tak mengakui perbuatannya sampai di Polsek Gondomanan ia juga tak mengakui perbuatannya" jelas Kresnadi.
Baca Juga:Kasus Pelecehan Seksual oleh Abdi Dalem, Polisi Masih Lakukan Penyelidikan
Ia menjelaskan, sebelum kasus dilimpahkan ke Polsek Gondomanan, terduga SW (68) dibawa ke Polsek Keraton. Lantaran, SW ditangkap di wilayah Kecamatan Keraton.
"Jadi kami harus pindah ke dua Polsek karena persoalan wilayah. Secara penangkapan memang di Kecamatan Keraton. Tapi secara kejadian masuk ke wilayah Gondomanan," terangnya.
Terduga, lanjut Kresnadi ditangkap dalam keadaan sadar. Dia memastikan jika bisa berkelit terduga memang dalam keadaan sehat.
Sebelumnya tiga mahasiswi berisinial SA (20), MDA (19) dan E (21) diduga menjadi korban pelecehan seksual. Pelaku SW (68) merupakan abdi dalem Keraton Yogyakarta.
Berdasarkan informasi dari Forum Komunikasi Alun-alun Utara (FKAAU) yang menangkap pelaku, pelecehan seksual terjadi di Alun-alun Utara saat ketiganya berjalan-jalan di kawasan tersebut sekitar pukul 22.00 hingga 22.30 WIB.
Baca Juga:Lecehkan Tiga Mahasiswi, Abdi Dalem Keraton Yogyakarta Dipecat
Pelaku yang mengenakan peranakan baju abdi dalem tiba-tiba menghampiri ketiganya. Pelaku kemudian berusaha mengajak mereka mengobrol. Tiba-tiba SW memegang tangan salah seorang mahasiswi.
- 1
- 2