"Kita terbantu cash flow dari pasien umum dan Jasa Raharja yang relatif lancar ya. Sekitar Rp1 milar per bulan kita dapat dana cash dari situ," jelas Hari.
Selain itu, pihaknya juga menerapkan beragam kebijakan untuk menutup defisit anggaran, sembari tetap berupaya memberikan pelayanan terbaik pada masyarakat.
"Kita efisiensi, semua direm, paling sederhana ya rapat tanpa snack. Kita juga menunda pembayaran tagihan pihak ketiga. Sampai hari ini, yang masih kita tunda mencapai Rp22,5 miliar," ungkap Hari.
Penarikan pinjaman ke perbankan, atau dana talangan BPJS, dimanfaatkan pula demi menambal defisit. Saat ini RSUD Panembahan Senopati Bantul telah melakukan penarikan sebanyak tiga kali, dengan total Rp7 miliar dari plafon Rp15 miliar.
Baca Juga:Bupati Kepulauan Seribu Canangkan Gerakan Wajib BPJS Ketenagakerjaan