Warga Tirtomartani Tak Yakin Pembangunan Tol Jogja-Solo Tingkatkan Ekonomi

Juminten (50) tak yakin dengan dampak positif pembangunan jalan bebas hambatan itu. Pasalnya, jika benar tol dibangun, tak semua orang akan mendapat manfaatnya.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Muhammad Ilham Baktora
Rabu, 20 November 2019 | 12:38 WIB
Warga Tirtomartani Tak Yakin Pembangunan Tol Jogja-Solo Tingkatkan Ekonomi
Suasana Kampung Duri, Kelurahan Tirtomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman - (SUARA/Baktora)

SuaraJogja.id - Sejumlah warga Tirtomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman mengaku tak yakin dengan peningkatan ekonomi desa setelah tol trase Jogja-Solo dibangun. Mereka mengaku mendukung, tetapi ingin pemerintah tetap harus memikirkan nasib warga.

Pemprov Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) telah menyetujui pembangunan tol Yogyakarta-Bawen dan Yogyakarta-Solo. Rencana pembangunan telah dibahas bersama Dirjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Atas rencana tersebut, Kabupaten Sleman menjadi wilayah yang paling banyak terkena dampak pembangunan jalan bebas hambatan, salah satunya Kecamatan Kalasan.

Berbagai respons warga pun bermunculan. Tak sedikit yang mendukung namun sejumlah warga lainnya tak yakin jika pembangunan tol sendiri memberi dampak pada warga sekitar.

Baca Juga:Penyuap Bupati Kudus M Tamzil Dituntut Hukuman 3 Tahun Penjara

"Hingga saat ini memang belum ada sosialisasi (dari pihak kelurahan). Tapi jika untuk mendukung tidaknya proyek itu kami pikir bisa menjadi posiitif. Karena kan dibangun untuk kepentingan banyak orang," kata Suyono (36) pada SuaraJogja.id, Rabu (20/11/2019).

Suasana Kampung Duri, Kelurahan Tirtomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman - (SUARA/Baktora)
Suasana Kampung Duri, Kelurahan Tirtomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman - (SUARA/Baktora)

Menurut warga yang tinggal di Desa Duri, Kelurahan Tirtomartani ini, belum ada kepastian wilayah mana saja yang bakal dilewati pembangunan tol Yogyakarta-Solo.

"Rumornya memang kelurahan dan kampung ini dilewati tol. Tapi lokasi tepatnya tidak jelas. Dari perangkat desa juga belum ada sosialisasi yang dilakukan," jelas dia.

Berbeda dengan Suyono, warga RT/RW 02/20 kampung setempat, Juminten (50), tak yakin dengan dampak positif pembangunan jalan bebas hambatan itu. Pasalnya, jika benar tol dibangun, tak semua orang akan mendapat manfaatnya.

"Jika melihat dari tujuan dibangun tol kan salah satunya meningkatkan perekonomian. Tapi perekonomian ini sendiri untuk orang-orang yang punya kendaraan dan bisnis besar. Jika warga Tirtomartani, saya tak yakin ekonomi di kampung kami ikut meningkat," jelasnya.

Baca Juga:Rekrut ABG jadi PSK, Mucikari Pijat Plus-plus Gunung Sindur Dicokok Polisi

Juminten, yang juga memiliki toko kelontong, mengaku, pendapatan di kampungnya stagnan. Per hari dia bisa meraup Rp300-400 ribu. Namun dia tak bisa memastikan, adanya tol, yang isunya akan melewati Tirtomartani, akan memberi perubahan yang lebih baik.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini