SuaraJogja.id - Antusiasme masyarakat Yogyakarta terhadap penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tahun 2019 cukup tinggi. Setelah dibuka pendaftaran pada 11 November lalu, masyarakat berbondong-bondong melengkapi syarat-syarat tertentu, salah satunya surat keterangan sehat jasmani dan rohani serta surat keterangan bebas narkoba.
Menjadi salah satu syarat yang perlu dilengkapi untuk lolos seleksi administrasi penerimaan CPNS, sejumlah rumah sakit umum yang dikelola pemerintah membuka kuota pelayanan bagi pendaftar. Tak sedikit peserta CPNS yang rela mengantre berlama-lama untuk mendapat surat tersebut.
"Saya harus antre panjang untuk mendapat surat keterangan sehat rohani. Berangkat pukul 07.00 WIB dan baru bisa diperiksa pukul 12.00 WIB. Memang prosedurnya panjang tapi mau bagaimana lagi?" kata Intan saat ditemui di RSUP Dr Sardjito pada Kamis (21/11/2019).
Intan mengaku sempat mendatangi RSUP Dr Sardjito pada Senin (18/11/2019). Namun, karena membludaknya peserta dan kuota yang terbatas dia mengurungkan niat mencari surat keterangan sehat.
Baca Juga:Pemkab Sleman Sewa 220 Unit Komputer untuk Seleksi CPNS 2019
"Datang hari Senin kemarin pesertanya sudah banyak. Padahal saya berangkat pagi-pagi sekali. Saya tetap mengambil nomor antrean tapi karena lama saya memilih pulang. Hari Rabu kemarin saya mengambil antrean lagi, dan baru bisa diperiksa (kesehatan rohani) pada Kamis ini," akunya.
Intan menambahkan, pihaknya mendapat informasi dari petugas jika kuota penerimaan pendaftar dibatasi hingga 300 orang tiap hari. Jumlah tersebut, kata Intan, tidak bisa dilayani sehari penuh. Sehingga baru bisa diperiksa keesokan harinya.
Salah seorang mahasiswa S2 UGM Fani (24) mengaku kecewa karena tidak ada tambahan kuota untuk mendapatkan surat keterangan sehat rohani di RSUP Dr Sardjito. Pihaknya berharap ada tambahan kuota agar dirinya bisa segera melengkapi syarat administrasi seleksi CPNS.
"Ya jika bisa kuotanya ditambah lagi. Tapi kan melihat tenaga (petugas rumah sakit) yang terbatas kita tak bisa berharap lebih. Jadi saya mengandalkan para pendaftar yang tidak datang saat namanya dipanggil. Sehingga nama saya lebih cepat dipanggil," kata Fani.
Kabag Hukum dan Humas RSUP Dr Sardjito, Banu Hermawan menerangkan dalam sehari ada 150-200 orang yang telah terlayani. Pihaknya tetap akan membatasi kuota pendaftar karena tenaga medis yang ada tidak banyak.
Baca Juga:Tak Mau Persulit Pendaftar, Ada Syarat CPNS yang Dihapus Pemkab Bantul
"Pendaftaran kami buka dari pukul 07.00 WIB-14.00 WIB. Senin-Selasa sudah ada 200 pendaftar baik yang meminta surat keterangan sehat jasmani dan rohani. Tenga medis kami memang terbatas, namun kami juga telah berupaya menambah tenaga medis untuk pemeriksaan rohani menjadi tujuh orang yang sebelumnya hanya empat orang," tambah Banu.
- 1
- 2