Ditusuk Muridnya, Guru di Bantul Alami Trauma Setiap Akan Tidur

Ia lantas membeberkan bahwa insiden tersebut terjadi saat dirinya sudah tertidur pulas. Dirinya tak merasa ada hal yang aneh sebelum masuk ke kamar tidurnya.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Muhammad Ilham Baktora
Jum'at, 22 November 2019 | 11:46 WIB
Ditusuk Muridnya, Guru di Bantul Alami Trauma Setiap Akan Tidur
Korban penusukan di Bantul, Wening Pamuji Asih (34), saat diperiksa dokter di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta, Jumat (22/11/2019) - (SUARA/Baktora)

SuaraJogja.id - Korban penusukan yang terjadi di Dusun Sambeng 3, Desa Poncosari, Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul, masih dalam kondisi lemas. Wanita yang mengajar di salah satu SMA di Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo dan di SMK 1 Sewon, Bantul itu tidak boleh makan selama tiga hari dan masih merasakan trauma saat hendak tidur.

Dua hari pasca-penuskan, Wening Pamuji Asih (34) masih terbaring lemas di ruang IMC 2 RSUP Dr Sardjito Yogyakarta. Ia mengaku tak bisa tidur karena masih merasakan trauma dari kejadian pada Rabu malam.

"Ini masih lemas, kata dokter harus puasa tiga hari ke depan. Jadi hanya makanan cair yang diberikan perawat lewat Infus. Saya juga tidak bisa tidur karena tiap memejamkan mata trauma dengan kejadia itu [penusukan]," ungkap Wening pada SuaraJogja.id, Jumat (22/11/2019).

Wening mengungkapkan, beberapa bagian tubuhya terasa sakit. Sebab, dokter menganjurkan dirinya untuk tidak bergerak dari posisi terlentang.

Baca Juga:Tabebuya Bermekaran, ke Magelang Berasa Ada di Jepang

"Ini saja saya harus terlentang terus. Memiringkan badan saja tidak boleh, apalagi duduk. Tidak tahu sampai kapan ini sembuh. Nanti tinggal tunggu informasi baru dari dokter," kata Wening sambil menahan sakit.

Ruang IMC 2 RSUP Dr Sardjito Yogyakarta yang ditempati korban penusukan di Bantul, Wening Pamuji Asih (34), Jumat (22/11/2019) - (SUARA/Baktora)
Ruang IMC 2 RSUP Dr Sardjito Yogyakarta yang ditempati korban penusukan di Bantul, Wening Pamuji Asih (34), Jumat (22/11/2019) - (SUARA/Baktora)

Ia lantas membeberkan, insiden tersebut terjadi saat dirinya sudah tertidur pulas. Dirinya tak merasa ada hal yang aneh sebelum masuk ke kamar tidurnya.

"Saat selesai Isya saya langsung tidur, tidak ada hal yang aneh. Setelah terlelap, tiba-tiba badan saya ada yang menindih dan seketika itu dada saya sakit. Saya teriak tapi sudah lemas dan melihat baju saya berlumuran darah," terang dia.

Lebih lanjut, ibu mertua korban, Nasyiah (62), mengungkapkan bahwa luka yang dialami menantunya terjadi di sekitar dada tengah. Penusukan tersebut menyebabkan lambung Wening robek.

"Sebelum dirujuk ke RSUP Dr Sardjito, dokter di RS UII, Bantul mendiagnosis, ulu hati menantu saya juga kena tusukan. Namun setelah di rujuk ke sini lukanya hanya mengenai dada tengah dan menembus ke lambung, sehingga dia harus puasa tiga hari," terang Nasyiah.

Baca Juga:Gelar Konser, Badai Eks Kerispatih: Nggak Gampang, Banyak Tantangannya

Sebelumnya, warga Dusun Sambeng 3, Desa Poncosari, Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul, digegerkan sebuah aksi penusukan yang dilakukan seorang siswa kepada gurunya, Rabu (20/11/2019). Pelaku diketahui berinisial CB (16) dan terdaftar sebagai siswa SMA di Kulon Progo.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak