SuaraJogja.id - Keributan tengah terjadi di kalangan pengguna Twitter, khususnya penduduk maupun mereka yang memiliki kesan tersendiri tentang Yogyakarta.
Pertikaian antar-warganet ini mulanya dipicu oleh komentar akun @rayydarkkk untuk cuitan seorang warganet yang mengeluhkan sopir taksi dari Bandara Adisutjipto.
Akun @rayydarkkk mengata-ngatai orang Jogja dan Jawa dengan kata-kata yang menyinggung banyak pihak, salah satunya pengguna akun @PenjahatGunung.
Karena itu, @PenjahatGunung mengunggah tangkapan layar twit akun @rayydarkkk dengan menyertakan responsnya.
Baca Juga:Mendagri Tito Pecat Bupati Mojokerto, Wakil Bupati Jadi PLT
"Halo Mas @rayydarkkk, kalau kamu ada masalah di Jogja, boleh lo melakukan pengaduan di kepolisian, mention ke @PoldaJogja pun boleh. Anda enggak perlu bikin tweet menghina sebuah daerah, semua yang melenceng aturan bisa dilaporkan ke kantor Polisi terdekat kok," tulis @PenjahatGunung.
Kicauan yang diunggah pada Senin (25/11/2019) itu kemudian mendapat banyak tanggapan hingga di-retweet dan disukai lebih dari 1.400 akun.
Di samping @rayydarkkk, @PenjahatGunung juga menemukan akun lain yang mengindikasikan penghinaan terhadap Jogja, yaitu @16resistance.
Pemilik @PenjahatGunung kemudian menghubungi @16resistance melalui direct message (DM), tetapi @16resistance mengaku akun yang menghina Jogja itu palsu dan akan ia laporkan ke polisi.
Tak lama kemudian, @PenjahatGunung membagikan unggahan @16resistance di Instagram yang menunjukkan bahwa korban atas nama Maulana Rafli, yang memakai akun @16resistance, melapor ke Polda Metro Jaya atas tindak pidana mengakses sistem elektronik milik orang lain tanpa izin.
Baca Juga:Polisi Berhasil Buat Sketsa Wajah Mayat Dalam Koper, Ini Ciri-cirinya
Pengguna akun @PenjahatGunung sendiri telah melapor ke Polda DIY bersama pemilik akun @belomwaras dan pasangannya.
- 1
- 2