Tetangga Ungkap Kondisi Mayat Wanita Bersimbah Darah di Gunungkidul

Luka di bagian kepala tersebut diduga akibat terkena benda tumpul.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Rabu, 01 Januari 2020 | 17:02 WIB
Tetangga Ungkap Kondisi Mayat Wanita Bersimbah Darah di Gunungkidul
Ilustrasi korban pembunuhan (Shutterstock).

SuaraJogja.id - Aparat Satreskrim Polres Gunungkidul saat ini terus melakukan proses penyelidikan terhadap penemuan mayat Paniyati (50), warga Padukuhan Sunggingan, Desa Umbulrejo, Kecamaran Ponjong, Kabupaten Gunungkidul. Mayat perempuan itu ditemukan dalam keadaan bersimbah darah, Selasa (31/12/2019) malam, di samping seorang laki-laki, Suratmin (40), yang juga terluka parah, tetapi masih dalam keadaan sadar.

Kasubag Humas Polres Gunungkidul Iptu Enny Nurwidhiatuti menuturkan bahwa mayat perempuan tersebut kini sudah dikirim ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk keperluan autopsi. Sementara, saat ini Suratmin masih mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit Panti Rahayu akibat luka yang dialaminya.

"Suratmin sudah dirawat di rumah sakit. Kalau sudah dirawat insyaAllah mulai membaik," tutur Enny ketika dikonfirmasi, Rabu (1/1/2020).

Karena masih dalam proses penyelidikan, maka pihaknya belum bisa memberikan keterangan lebih banyak lagi. Jika semua informasi sudah berhasil dihimpun, aparat kepolisian akan menyampaikannya ke publik. Enny juga belum bersedia mengungkapkan siapa saja yang telah diperiksa.

Baca Juga:Stasiun Tanah Abang Terendam Banjir, Perjalanan KRL Terganggu

Salah seorang warga Sunggingan yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan, saat ditemukan, Paniyati, yang berstatus janda, mengalami luka cukup serius di bagian kepala. Selain itu juga ada luka sayatan di leher dan tusukan di ulu hati. Luka di bagian kepala tersebut diduga akibat terkena benda tumpul.

"Kalau Pak Suratmin itu lukanya ada banyak luka bacokan di perut," ungkapnya.

Sebelum ditemukan di puncak Gunung Batur di Desa Gedangrejo, Kecamatan Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul, Suratmin memang dalam pencarian warga setempat. Sebab sejak sore hari sekitar pukul 15.00 WIB, ia terlihat pergi dari rumah membawa sabit karena ingin mencari makan di kawasan gunung tersebut.

Suratmin merupakan ketua RT dan masih memiliki istri dan anak. Informasi yang berkembang di padukuhan tersebut menyebutkan bahwa antara Paniyati dengan Suratmin memiliki hubungan khusus. Namun belakangan diketahui bahwa Paniyati juga memiliki hubungan dengan laki-laki yang lain.

Kontributor : Julianto

Baca Juga:Modal Rp100 Ribu, 3 Santri Purworejo Ini Rayakan Malam Tahun Baru di Jogja

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak