SuaraJogja.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman merogoh kocek sampai Rp50 miliar, untuk mendukung pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) 29 Maret 2020.
Anggota Komisi A Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sleman Ani Martanti menjelaskan, Pemkab menilai, pilkades merupakan salah satu hajatan besar bagi masyarakat Kabupaten Sleman.
Saat ini, persiapan pelaksanaan pilkades yang menggunakan konsep e-voting masih terus dilakukan. Total ada sebanyak 1.200 paket alat pemilihan secara elektronik telah siap untuk mendukung keberhasilan Pilkades.
"Kami melakukan monitoring untuk mengawal dan mengawasi kegiatan Pilkades," tuturnya, dalam kegiatan monitoring di Stadion Maguwoharjo, Kamis (2/1/2020).
Baca Juga:Sepeda Motor Melintas di Jalan Tol
Ia menyebutkan, monitoring yang dilakukan seputar pengecekan alat, sistem, serta proses sosialisasi Pilkadees oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Sleman.
Kepala Dinas PMD Sleman Priyo Handoyo menuturkan, ada 49 Desa di Sleman yang akan mengikuti Pilkades 2020. Pilkades akan membutuhkan 1.102 TPS dengan jumlah pemilih sebanyak 457.000 orang.
"Jadi ini pilkades rasa pilkada, karena di daerah lain biasanya hanya sekitar 15.000 pemilih," ungkapnya.
Sejumlah Alat Sudah Rusak
Ani Martanti menyebutkan, dari hasil monitoring, ditemukan satu unit monitor komputer yang rusak akibat jatuh dari kontainer.
Baca Juga:Karir Melejit, Ini 10 Keterampilan Paling Banyak Dicari di Tahun 2020
"Tapi monitor sudah diganti dengan monitor baru," kata dia.
Bukan hanya monitor, dijumpai pula satu unit komputer jinjing yang juga mengalami kerusakan, dan saat ini sudah dalam proses perbaikan.
Ia berharap, pelaksanaan Pilkades 2020 dengan e-voting akan berjalan lancar sesuai harapan, untuk mewujudkan Sleman menjadi Smart Regency.
"E-voting akan lebih memudahkan masyarakat karena hanya melihat layar dan memilih gambar, hasil pilihan akan langsung tercetak. Selain itu, e-voting bisa memiminalisasi kecurangan, dengan adanya smart card yang tidak bisa dipakai secara berulang untuk kali kedua," paparnya.
Kontributor : Uli Febriarni