SuaraJogja.id - Sekretaris Jenderal PBNU, Yahya Cholil Staquf angkat bicara perihal maraknya kasus intoleransi di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Kala dijumpai wartawan di sela forum Eurasia Centrist Democrat International, Cholil menuturkan, ada dua hal yang perlu diperhatikan terkait intoleransi di DIY. Pertama, NU tak henti-hentinya mengampanyekan toleransi, mengajak masyarakat hidup dalam harmoni.
"Tapi jelas ada aktor dalam masyarakat yang tidak menginginkan itu [toleransi}. Bahkan mereka kadang melakukannya dengan melanggar hukum," kata dia, di Ballroom hotel Hyatt, Kamis (23/1/2029).
Persoalan kedua, yaitu ada atau tidaknya kemauan dari para penegak hukum untuk tegas menindak aksi intoleransi tersebut.
Baca Juga:Dinsos DIY Buka Suara Soal Peristiwa Ibu Tua Ditendang di Pasar Gendeng
Cholil menilai, ketegasan penindakan hukum atas aktor intoleransi, erat kaitannya dengan kemauan dan keberanian penegak hukum.
"Kalau penegak hukum gak tegas, ya mereka [aktor intoleransi] akan makin berani. Kita sekarang liat perkembangan kasus cenderung meningkat, berarti ada banyak aktor. Berarti yang berwenang tidak sungguh-sungguh melakukan penangkalan," kata dia.
Kontributor : Uli Febriarni