SuaraJogja.id - Wakil Presiden Republik Indonesia Ma'ruf Amin menjadi pembicara kunci dalam forum Eurasia Centrist Democrat International (CDI), Jumat (24/1/2020) di Kabupaten Sleman, DIY. Dalam pidatonya, ia menyampaikan sejumlah upaya pemerintah dalam menjaga keutuhan bangsa dan menjaga perdamaian dunia.
"Sekadar mengingatkan saja, bangsa Indonesia terdiri atas lebih dari 300 etnis yang berbeda. Hidup di kepulauan yang berjumlah 17.000, masing-masing memiliki bahasa dan agama yang berbeda pula," ujarnya di Ballroom Hotel Hyatt.
Kendati hidup dalam perbedaan, kata dia, bangsa Indonesia tetap utuh bersatu karena telah menjaga kesepakatan, yang dikukuhkan lewat adanya Pancasila dan NKRI. Kesepakatan itulah yang kemudian menjadi kekuatan menjaga bangsa Indonesia.
"Pemerintah senantiasa menjaga keharmonisan antar-umat di Indonesia melalui kerja sama berbagai majelis agama. Selain itu, di tingkat provinsi dan kabupaten/kota, membentuk forum kerukunan umat beragama, menjaga harmoni dan kehidupan masyarakat," kata dia.
Baca Juga:Luthfi Ngaku Disetrum Polisi, Kapolri: Hati-hati Bisa Jadi Boomerang
Selain itu, lanjut Ma'ruf Amin, ada upaya aktif menjalin kerjasama antar-institusi keagamaan, seperti Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, Hidayatullah, dan lainnya.
"Indonesia dengan penduduk muslim terbesar, senantiasa memosisikan diri sebagai negara yang mengedepankan Islam moderat, rahmatan lil alaamiin, rahmat bagi seluruh alam," ungkapnya.
Sebagai upaya menjaga perdamaian dunia, Indonesia juga telah bermitra dengan 35 negara dalam dialog lintas agama dalam toleransi, multikulturalisme, dan nilai-nilai kemanusiaan serta menjadi bagian solusi global menginisiasi sejumlah program, antara lain dialog lintas agama.
Ajaran agama saat ini kerap dimanipulasi oleh kepentingan tertentu, sehingga menjadi sumber konflik. Maka, menurut Ma'ruf Amin, bangsa Indonesia perlu menggaungkan kembali nilai keagamaan dalam kehidupan anak-anak dan generasi muda demi mewujudkan umat manusia dengan kehidupan lebih baik, damai, dan adil.
"Saya mengajak kita semua, ke depan mengembalikan agama ke tujuan awalnya, yaitu membawa nilai harmoni, kesetaraan dan perdamaian," tandasnya.
Baca Juga:Yogyakarta Jadi Tuan Rumah Forum CDI, Maruf Amin: Pilihan Tepat
Kontributor : Uli Febriarni