Bukan Sembako, Ini Bisnis Awal Pemilik UD Sakinah Sebelum Investasi Bodong

Indriyana kerap membagi-bagikan dan menyuplai makanan saat tahlilan di kampung setempat hingga kegiatan salat Jumat.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Muhammad Ilham Baktora
Jum'at, 24 Januari 2020 | 17:49 WIB
Bukan Sembako, Ini Bisnis Awal Pemilik UD Sakinah Sebelum Investasi Bodong
Ketua RW 24 Padukuhan Sempu, Desa Wedomartani, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Sleman Suratmin (55) memberi ketenangan kepada wartawan soal terduga pelaku investasi bodong sekaligus pemilik UD Sakinah di kediamannya, Jumat (24/1/2020). - (Suara.com/Baktora)

SuaraJogja.id - Pemilik UD Sakinah, Indriyana Fatmawati dan M Wahyudi, tak hanya berbisnis sembako yang disuplai ke sejumlah hotel berbintang. Sebelumnya, pasangan suami istri yang diduga melakukan penipuan lewat investasi bodong ini, memulai usahanya dengan membuka angkringan dan menjual rambak kulit di Padukuhan Sempu, Desa Wedomartani, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Sleman.

"Mereka datang ke ke Sempu ini sekitar 2009, tapi masih mengontrak. Warga yang mengaku dari Boyolali ini membuka usaha angkringan pada awalnya. Namun karena kurang lancar, mereka membuka usaha lagi menjual kerupuk rambak," terang ketua RW 24 Sempu Suratmin (55) kepada SuaraJogja.id, Jumat (24/1/2020).

Pihaknya menjelaskan, hampir tujuh tahun Iin dan Yudi membuka usaha tersebut di Sempu. Namun, memasuki awal tahun 2016, mereka mengubah lagi usahanya ke bidang sembako.

"Jadi pada 2016 itu ibu Iin membeli rumah milik Pak Arman [pemilik rumah yang ditempati Iin dan Yudi di RT 1]. Tidak hanya rumah, tanah yang ada di utaranya juga dibeli. Awalnya toko sembako, lalu makin berkembang dan menyuplai sembako ke sejumlah hotel pada 2016 itu, usahanya lancar. Bahkan usaha sembako ini yang paling sukses," kata dia.

Baca Juga:Makin Menua, Maman Tak Masalah meski Persija Terus Gonjot Latihan Fisik

Suratmin menuturkan, dengan suksesnya usaha tersebut, Indriyana kerap membagi-bagikan dan menyuplai makanan saat tahlilan di kampung setempat hingga kegiatan salat Jumat.

"Dia ini sangat baik dan pergaulan dengan warga juga baik. Beberapa kegiatan Ibu Iin juga memberi konsumsi secara cuma-cuma untuk masjid dan kegiatan warga Sempu," katanya.

Suratmin pun tak menyangka, Iin dan suami malah membawa kabur uang milik investor serta tabungan kampung yang dipinjam untuk mengembangkan usaha sembako itu.

"Kami juga kaget Ibu Iin berbuat demikian [dugaan penipuan]. Pasalnya, kesehariannya juga tidak aneh-aneh. Tiap hari juga bisnisnya tetap berjalan dan tak ada yang mencurigakan," terangnya

Korban sekaligus tetangga yang dekat dengan Indriyana, Nana Cholidah (51), menerangkan, pihaknya mengunjungi toko serta usaha UD Sakinah setiap hari. Ia menyebut, usaha itu memang sudah terpercaya di beberapa hotel rekanannya.

Baca Juga:Usai Salah Kasih Info, Imigrasi Bentuk Tim Cari Buronan KPK Harun Masiku

"Saya ini dekat dengan Iin, biasa berkomunikasi terhadap bisnisnya. Selain itu, relasi dengan hotel-hotel juga bagus. Saya pernah mengecek ke beberapa hotel, memang kinerja UD Sakinah ini sangat baik," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak