SuaraJogja.id - Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) DIY akan mencocokkan beberapa potongan batu lepas yang ada di sekitar penemuan arca Agastya dan Nandi, di kolam pembuangan limbah kotoran sapi di Dusun Kalijeruk II, Desa Widodomartani, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Sleman.
Setelah mendapat data yang cukup serta anggaran yang ada, pihaknya akan melakukan ekskavasi sebagai pembuktian bahwa di lokasi tersebut masih ada sejumlah arca, dengan menggali di beberapa titik penentuan.
"Jadi ada beberapa batuan candi yang sudah terdeformasi. Nanti kami bakal lakukan metode anastilosis namanya, jadi pencocokan batu lepas termasuk potongan batu serta relief yang ada di sana," ungkap Kepala Unit Penyelamatan, Pengembangan, dan Pemanfaatan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) DIY Muhammad Taufik pada wartawan, Rabu (29/1/2020).
Dalam melakukan ekskavasi, ada beberapa proses yang perlu dilalui. Salah satunya, BPCB harus menyewa lahan lokasi penemuan tersebut, yang dimiliki oleh warga dan sebagian lainnya milik tanah kas desa.
Baca Juga:Virus Corona Mulai Jangkiti Ekonomi Global, Menteri Sri Mulyani Waspada
"Ekskavasi yang kami lakukan berdasarkan anggaran yang tersedia. Selain itu, kami harus menyewa lahan yang dimiliki warga ini. Nantinya kami juga akan melihat kondisi cuaca untuk melakukannya. Yang jelas ada beberapa proses sebelum kegiatan ekskavasi ini kami kerjakan," tuturnya.
Disinggung kapan mulai melakukan pembuktian tersebut, Taufik tak memberi kepastian. Namun, dalam melakukan ekskavasi, pihaknya memprediksi hanya butuh 10 hari.
"Jika ekskavasi sendiri bisa dilakukan 10 hari. Nah dalam 10 hari itu, kami bisa membuka hingga 30 kotak [menggali tanah]. Jadi satu kotak berukuran 2x2 meter dengan kedalaman empat hingga tujuh meter," terangnya.
Taufik menduga, usai menemukan satu arca Agastya, masih ada beberapa arca lain yang kemungkinan masih tertimbun di sekitar lokasi.
Baca Juga:Takut Virus Corona, Luna Maya Lakukan Medical Check Up
"Sebuah candi memiliki lima arca yang menempel di dindingnya. Nah ini sudah ada satu yang ditemukan, dan dimungkinkan masih ada empat lagi, yakni arca Nandiswara, Ganesha, Makala, serta Durga," ungkapnya.
Taufik juga memastikan, ada sebuah candi di lokasi pembuangan limbah kotoran sapi. Meski aktivitas pembuatan kolam limbah oleh warga Kalijeruk II masih berjalan, pihaknya tak bisa menghentikan kegiatan tersebut.
"Kami tidak berwenang untuk menghentikan aktivitas masyarakat di sana. Namun, kami meminta untuk segera melaporkan jika masyarakat menemukan arca atau potongan candi ketika membuat kolam ini, sehingga bisa segera kami amankan," jelas Taufik.
Lokasi penemuan arca sendiri berdekatan dengan Bengkel Ternak Sapi di Kalijeruk II. Pengelola bengkel, Suprihatin (49), menjelaskan, pembuatan kolam limbah ternak sapi dilakukan untuk menambah tempat pembuangan. Pasalnya, kolam limbah di dalam bengkel sudah tak bisa menampung kotoran sapi, sehingga perlu dibuatkan kolam baru.
"Pembuatan kolam limbah ini sebenarnya untuk menambah tampungan pembuangan kotoran sapi. Saat menggali tanah di sekitar lokasi, kami malah dikejutkan dengan penemuan patung berbentuk manusia dan sapi itu. Selanjutnya kami laporkan ke pihak berwenang," jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, dua buah benda yang tampak berusia tua ditemukan di Dusun Kalijeruk II, Desa Widodomartani, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Sleman, tepatnya di sisi timur galian kolam pembuangan limbah kotoran sapi. Patung yang telah dipastikan sebagai arca tersebut sudah diamankan pihak BPCB setelah diinapkan di Mapolsek Ngemplak, Selasa (29/1/2020).