Bantah Stres Skripsi, Unisa Sebut Mahasiswa yang Bunuh Diri Wisuda Maret

Pascaperistiwa ini, pihak kampus Unisa akan berupaya mencegah kejadian terulang.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Jum'at, 31 Januari 2020 | 13:36 WIB
Bantah Stres Skripsi, Unisa Sebut Mahasiswa yang Bunuh Diri Wisuda Maret
Ilsutrasi wisuda - (Pixabay/M4tthew)

SuaraJogja.id - FH (25 tahun), mahasiswa Universitas Aisyiyah Yogyakarta (Unisa) yang ditemukan meninggal dunia di kosnya dalam kondisi bersimbah darah, sedianya diwisuda Maret mendatang.

Kepala Biro Humas, Kerjasama, dan Protokol (BHKP) Unisa Sinta Maharani membantah informasi yang beredar bahwa korban masih mengerjakan skripsi. Sinta mengatakan, korban sudah menyelesaikannya dan menjalani sidang pada 13 Januari 2020.

"Ia mahasiswa S1 Keperawatan, tinggal wisuda Maret. Semalam kami dikasih tahu dan langsung ke TKP," kata dia kala dimintai konfirmasi, Jumat (31/1/2020).

Ditanyai terkait perhatian kampus terhadap kesehatan mental para mahasiswanya, Sinta menyebut, universitas tentu memperhatikan kesehatan mental mahasiswa, mengingat Unisa juga merupakan kampus kesehatan. Namun, pihak kampus tidak mendengar ada atau tidaknya permasalahan lain yang sedang dialami atau melingkupi korban.

Baca Juga:Bangun Fly Over, Anies Akui Balas Budi Buang Sampah ke TPST Bantargebang

"Untuk kasus ini, kami baru menghimpun data, terkait korban. Tapi korban itu baik, sholeh juga. Sholat tertib dan rajin ke masjid," tuturnya.

Ia mengungkapkan, korban memiliki keluarga di Yogyakarta. Usai ditemukan dan ditangani aparat kepolisian, jenazah korban langsung dibawa ke RSUP Dr Sardjito untuk diurus hingga dipulangkan dengan baik.

Pascaperistiwa ini, kampus akan berupaya mencegah kejadian terulang, dengan memberikan pelayanan yang baik bagi mahasiswa.

"Kami berusaha lebih perhatian lagi dan dekat dengan mahasiswa. Kami turut berdukacita dengan meninggalnya mahasiswa kami," ungkapnya.

Catatan Redaksi: Hidup sering kali sangat sulit dan membuat stres, tetapi kematian tidak pernah menjadi jawabannya. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit dan berkecenderungan bunuh diri, sila hubungi dokter kesehatan jiwa di Puskesmas atau rumah sakit terdekat.

Baca Juga:Jelang Rilis Hasil Otopsi Lina Jubaedah, Kondisi Teddy Tidak Sehat

Bisa juga Anda menghubungi LSM Jangan Bunuh Diri melalui email [email protected] dan telepon di 021 9696 9293. Ada pula nomor hotline Halo Kemenkes di 1500-567 yang bisa dihubungi untuk mendapatkan informasi di bidang kesehatan, 24 jam.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini