Jalan Mataram Jadi Satu Arah, Konsep Semipedestrian Malioboro Belum Matang

Dipastikan kebijakan semipedestrian tersebut akan berdampak pada penambahan volume kendaraan di ruas-ruas jalan tertentu.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Jum'at, 07 Februari 2020 | 16:30 WIB
Jalan Mataram Jadi Satu Arah, Konsep Semipedestrian Malioboro Belum Matang
Sejumlah warga dan pengunjung bersepeda di Jalan Malioboro yang sedang diujicobakan sebagai kawasan semi-pedestrian, Selasa (19/11/2019). - (SUARA/Baktora)

SuaraJogja.id - Program kawasan semipedestrian Malioboro kembali diujicobakan, Jumat (7/2/2020). Namun, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Yogyakarta belum bisa mematangkan konsep semipedestrian Malioboro. Sebab, selama dua kali uji coba selain setiap Selasa Wage, Dishub masih belum bisa memetakan secara lengkap persoalan yang terjadi.

Apalagi, uji coba baru dilakukan kala low season, saat tidak banyak wisatawan berkunjung ke DIY maupun saat weekend atau akhir pekan, sehingga dimungkinkan kondisinya akan berbeda saat high season, atau di musim liburan nanti.

"Uji coba ini kan baru diakali di low season ini, jadi kita belum bisa memastikan [konsep yang tepat]. Bagaimana data lalu lintas, kecenderungan lalu lintas, dan sebagainya," ungkap Kepala Dishub Kota Yogyakarta Agus Arif, Jumat siang.

Menurut dia, pihaknya masih mengevaluasi kawasan luar Malioboro pascapengalihan lalu lintas, termasuk mengambil data pelaksanaan program di hari-hari lain agar datanya lebih komprehensif.

Baca Juga:Ponsel Layar Lipat Motorola Razr Retak Setelah 27.000 Kali Ditekuk

Namun, dipastikan kebijakan semipedestrian tersebut akan berdampak pada penambahan volume kendaraan di ruas-ruas jalan tertentu. Meski begitu, dari pengamatan yang dilakukan sejak Jumat pagi, tidak ada kemacetan yang tinggi di titik luar Malioboro.

Karenanya, ke depan uji coba akan kembali dilakukan untuk hari lain, termasuk uji coba satu arah di ruas-ruas jalan tertentu, seperti di Jalan Mataram, serta persiapan infrakstruktur yang dibutuhkan.

"Ada beberapa timeline uji coba karena Jogja kan jadi destinasi orang, baik mau makan, sekolah, jalan-jalan, sehingga hal ini yang perlu kita pelajari agar komprehensif," ungkapnya.

Agus menambahkan, meski kawasan semipedestrian baru diujicobakan, masyarakat sudah mulai memahami kebijakan tersebut, terutama pengalihan lalin. Karenanya, observasi akan terus dilakukan.

"Kami akan kooridinasikan dengan pihak lain, termasuk penambahan personel [Dishub], treatment apa yang dilakukan," imbuhnya.

Baca Juga:PSK NN Dijebak, Kapitra: Yang Pakai Jasa dan Booking Kamar Harus Ditangkap

Kontributor : Putu Ayu Palupi

BERITA TERKAIT

News

Terkini

Penolakan warga bukan tanpa sebab. Mereka masih menunggu hasil mediasi Penghageng Datu Dana Suyasa Keraton Yogyakarta GKR Mangkubumi.

News | 20:19 WIB

UGM menyatakan bahwa Joko Widodo adalah alumnus Fakultas Kehutanan UGM.

News | 18:31 WIB

Meski demikian Sultan akan meminta Sekda DIY untuk berkoordinasi dengan Pemkot terkait hal itu.

News | 17:52 WIB

Disampaikan Andi Sandi, sebelum ada putusan yang final dan berkuatan hukum tetap hak berupa gaji itu tetap akan diterima.

News | 16:06 WIB

Dari mulai pendaftaran, pembayaran biaya kuliah, hingga kelulusan, semuanya tercatat dengan lengkap.

News | 14:37 WIB

UGM adalah lembaga institusi pendidikan yang selalu mematuhi peraturan akademik.

News | 14:08 WIB

Dengan dukungan jaringan kerja BRI yang luas di setiap embarkasi diharapkan pendistribusian banknotes ini bisa dilakukan secara lebih efektif dan efisien.

News | 12:00 WIB

Ia merasa prihatin atas situasi yang menurutnya mencederai muruah kampus biru.

News | 11:46 WIB

Isu ijazah palsu Jokowi masih terus menjadi perdebatan meski mantan Wali Kota Solo tersebut tak lagi menjadi Presiden.

News | 10:33 WIB

Perayaan ulang tahun INNSIDE by Melia Yogyakarta digelar di Skydeck Rooftop Pool and Bar.

Lifestyle | 10:15 WIB

Selama menjadi Direktur Utama BSI, Hery mampu membawa bank syariah terbesar di Indonesia tersebut bertransformasi dengan catatan kinerja yang cemerlang.

News | 22:00 WIB

Menurut dia, pada periode April 2025 memang insiden kecelakaan laut karena terseret arus pantai sering terjadi.

News | 20:01 WIB

"Kalau tidak diproses hukum, bisa saja pelaku mengulangi perbuatannya terhadap korban lain".

News | 19:43 WIB

Langkah ini juga diharapkan mampu menekan angka pengangguran di Sleman.

News | 19:15 WIB

Made menyebutkan, Pemda hanya mengatur masalah pengalihan aset dan relokasi parkir.

News | 17:31 WIB
Tampilkan lebih banyak