FUI Gagas Ecopreneur Forum untuk Atasi Masalah Sampah dan Ekonomi Rakyat

Ecopreneur Forum memberi kemungkinan untuk menjadi entrepreneur dalam parameter ekologi dan solidaritas (community building).

Galih Priatmojo
Minggu, 16 Februari 2020 | 16:21 WIB
FUI Gagas Ecopreneur Forum untuk Atasi Masalah Sampah dan Ekonomi Rakyat
Pemulung di TPST Piyungan Yogyakarta menikmati kenaikan pendapatan dari sampah yang dibuang pascalebaran. [Suara.com/Rahmad Ali]

SuaraJogja.id - Berangkat dari kesadaran pentingnya pengelolaan sampah, sejumlah aktivis bank sampah, seniman, akademisi, dan pengusaha, menjalin sinergi dan kolaborasi membentuk Forum Upcycle Indonesia (FUI).

Tidak banyak bicara, FUI yang merencanakan perhelatan besar Festival Upcycle Internasional ini terus bergerak. Rutin mengadakan konsolidasi, juga menjalin komunikasi dengan banyak pihak. Termasuk berjejaring dengan akademisi lokal maupun internasional.

Pekan kedua Februari ini, setelah pertemuan internal, FUI bertemu dengan seorang Guru Besar UGM yang peduli dengan ekonomi kerakyatan. FUI diundang ke kediaman Prof Dr Gunawan Sumodiningrat. Klop dengan gerakan FUI, Gunawan Sumodiningrat pun ganti mengundang Tim ini.

"Mohon berkenan menjadi narasumber seminar bulanan di Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB) UGM," pinta Gunawan lewat pesan WA.

Baca Juga:Konser di Jogja Dihentikan karena Gedung Goyang, Ini Penjelasan Pihak Mal

Seminar bulanan FEB kali ini bertema "Pengelolaan Sampah untuk Meningkatkan Pendapatan dan Kesejahteraan Masyarakat". Tim FUI pun tampil di Auditorium Djarum Hall Gedung Pertamina Lt 6 Fakultas tersebut.

Hadir di acara tersebut di antaranya Tim Ecopreneur FUI Boy Candra, Nike Triwahyuni, Yuli Pratiwi, Purwani Handayani. Juga ada Ketua Festival Upcycle Internasional Franziska Fennert dan Direktur Kreatif Festival Iwan Wijono yang juga Ketua Forum Upcycle Indonesia.

Boy Candra menyampaikan model pendekatan kemitraan/gotong royong dalam pengelolaan sampah. Menggunakan pendekatan plasma-inti. Tak hanya berteori, Tim Ecopreneur ini pun praktik menjalani "jalur usaha" ini. Mereka "membangun pabrik" daur ulang sampah.

Selain milik Boy yang memproduksi beragam pipa paralon, mereka pun membangun tempat baru di Kasihan, Bantul. Dekat Pondok Alhamdulillah milik budayawan kondang Emha Ainun Najib alias Cak Nun.

Tugas pun dibagi. Ada yang bergerak mengedukasi masyarakat. Ada yang khusus di jalur sekolah. Mereka gerakkan pemilahan dan mereka pun langsung membeli sampah pilah tersebut.

Baca Juga:Tembok Stadion Kridosono Jogja Ambrol, Sempat Dikira Suara Orang Jatuh

Usaha ecopreneur ini mereka jalani untuk membuktikan bahwa tim ini tidak omdo alias omong doang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak