Tragedi Siswa SMPN 1 Turi Hanyut Jadi Sorotan Media Asing

Media asing menyoroti kegiatan susur sungai yang justru dilakukan saat musim hujan di Indonesia.

Dany Garjito
Sabtu, 22 Februari 2020 | 12:26 WIB
Tragedi Siswa SMPN 1 Turi Hanyut Jadi Sorotan Media Asing
Sejumlah siswa SMPN 1 Turi hanyut saat kegiatan Pramuka Susur Sungai Sempor, di Dusun Dukuh, Desa Donokerto, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman, Jumat (21/2/2020). - (ist)

SuaraJogja.id - Berita tentang siswa SMPN 1 Turi hanyut menjadi sorotan media asing. Salah satu media asing yang memberitakan peristiwa siswa SMPN 1 Turi hanyut ini adalah The New York Times.

Dalam berita berjudul 'At Least Six Indonesia Students Killed When Swept Away by River Tides', The New York Times menyebutkan setidaknya enam pelajar di Yogyakarta meninggal dunia, sementara lima pelajar lainnya hilang setelah air sungai meluap tiba-tiba kala kegiatan pramuka susur sungai.

Media asing yang menyoroti peristiwa siswa SMPN 1 Turi hanyut yang lain adalah Free Malaysia Today.

Berita berjudul 'At Least 6 Students Drown, 5 Missing After Flood Near Yogyakarta' ini menyoroti kegiatan susur sungai yang justru dilakukan saat musim hujan.

Baca Juga:Dipastikan Keluarga, Ini Identitas Korban Meninggal ke-8 Siswa SMPN 1 Turi

"Indonesia sedang dilanda musim hujan, banjir terjadi di berbagai wilayah sejak akhir November 2019," seperti dikutip dari Free Malaysia Today, Sabtu (22/02).

Tragedi Siswa SMPN 1 Turi Hanyut Jadi Sorotan Media Asing. Tangkapan layar (nytimes.com)
Tragedi Siswa SMPN 1 Turi Hanyut Jadi Sorotan Media Asing. Tangkapan layar (nytimes.com)

"Hujan lebat yang terjadi sejak Januari mengakibatkan banjir dan longsor," lanjutnya.

Sebelumnya diberitakan, siswa SMPN 1 Turi hanyut karena Sungai Sempor meluap tiba-tiba.

Basarnas DIY Wahyu Effendi mengatakan Sungai Sempor meluap tiba-tiba sehingga menghanyutkan siswa SMPN 1 Turi Sleman, DI Yogyakarta, ketika melakukan kegiatan pramuka susur sungai.

Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Yogyakarta Wahyu Efendi mengatakan peristiwa hanyutnya ratusan siswa, Jumat (21/2), tidak didahului tanda-tanda hujan dan air meluap secara tiba-tiba.

Baca Juga:Jika Terbukti Melanggar Hukum, Pembina Pramuka SMPN 1 Turi Diproses

"Cuaca saat kejadian berawan. Tidak ada tanda hujan. Aliran sungai tidak terlalu deras, saat kegiatan susur sungai, tiba-tiba air meluap," kata Wahyu Efendi di Sleman, seperti dikutip Suarajogja.id dari Antara.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini