Pada Jumat sekitar pukul 14.00 WIB, kegiatan susur sungai dimulai dalam ekstrakulikuler Pramuka yang memang berlangsung setiap Jumat itu. Saat peserta mulai turun ke sungai, air masih dangkal. Mereka lalu masuk ke sungai dan berjalan melawan arus ke utara.
Pada sekitar pukul 15.00 WIB, mendadak terjadi hujan deras di hulu, sehingga air sungai pun tiba-tiba deras menerjang siswa, dan sebagian besar dari mereka hanyut terbawa arus. Para siswa spontan berupaya saling menyelamatkan. Mereka yang selamat pun berjalan naik menjauhi sungai. Pada pukul 15.30 WIB, tim SAR dan relawan mulai memberikan pertolongan serta evakuasi.
Menurut kakak seorang korban, susur sungai itu sendiri dilakukan secara di hari itu juga, tanpa rencana, persiapan, properti kemanan, izin pada orang tua siswa maupun kepala dusun setempat. Kepala sekolah, Tutik Nurdiana, juga mengaku tak tahu ada kegiatan tersebut.
Diketahui, selama berhari-hari belakangan, Yogyakarta sering diguyur hujan lebat, bahkan diterpa angin kencang. Bahkan di tengah perjalanan susur sungai, cuaca mendung dan warga sudah memperingatkan, tetapi kegiatan tetap dilanjutkan atas instruksi pembina. Di samping itu, BMKG juga telah menyampaikan peringatan dini akan datangnya hujan dengan intensitas sedang hingga lebat pada Jumat siang sampai sore.
Baca Juga:Teka-teki Hilangnya Wilder Saat Jumpa Pers Usai Di-TKO Fury Terjawab
3. Korban
Sebanyak 239 siswa selamat, dengan 23 di antaranya terkonfirmasi mengalami luka-luka. Sementara itu, hingga Jumat malam, dari 249 peserta susur sungai, delapan siswa ditemukan meninggal, sedangkan dua siswa -- Yasinta Bunga dan Zahra Imelda -- masih hilang.
Keesokan harinya, Sabtu (22/2/2020), dua siswa yang masih dicari akhirnya ditemukan. Berikut 10 korban meninggal tragedi susur Sungai Sempor SMPN 1 Turi, yang semuanya adalah perempuan dan memakai rok panjang saat kegiatan:
- Khoirunnisa Nur Cahyani Sukmaningdyah (14), kelas 7C
- Arisma Rahmawati (13), kelas 7D
- Nur Azizah (15), kelas 8A
- Lathifah Zulfaa (15), kelas 8B
- Sofie Aulia (15), kelas 8C
- Evieta Putri Larasati (13), kelas 7A
- Faneza Dida (13), kelas 7A
- Nadine Fadila Khasanah (12), kelas 7D
- Yasinta Bunga (13), kelas 7B
- Zahra Imelda (13), kelas 7D
4. Tersangka
Kabid Humas Polda DIY Kombes Pol Yuliyanto, Sabtu sore, mengatakan, 13 orang diperiksa. Masing-masing adalah 7 pembina Pramuka, 3 warga, dan 3 orang dari Pramuka Kwarcab Sleman.
Baca Juga:Alat-alat Canggih di RSCM Terendam Banjir, Berapa Total Kerugiannya?
Salah satu orang yang sudah diperiksa ditingkatkan statusnya dari saksi menjadi tersangka, yaitu pembina Pramuka berinisial IYA, yang juga guru olahraga SMPN 1 Turi.