Dapat Penghargaan Atas Aksi Heroiknya, Kodir dan Sudiro: Kami Tak Sanggup

Keduanya dengan berani menolong kurang lebih 30 siswa SMPN 1 Turi yang hanyut

Galih Priatmojo | Mutiara Rizka Maulina
Selasa, 25 Februari 2020 | 13:29 WIB
Dapat Penghargaan Atas Aksi Heroiknya, Kodir dan Sudiro: Kami Tak Sanggup
Dua warga Turi, Kodir (ketiga dari kiri) dan Sudiro (kedua dari kanan) mendapat penghargaan dari Kemensos atas aksi heroiknya membantu siswa SMPN 1 Turi yang sempat hanyut saat susur sungai Sempor, Jumat pekan lalu. Penghargaan diberikan di markas Tagana, Sleman, Selasa (25/2/2020). [Mutiara Rizka M / SuaraJogja.id]

SuaraJogja.id - Sebanyak dua orang warga Turi mencuri perhatian saat terjadi tragedi susur sungai Sempor yang dialami siswa SMPN 1 Turi. Sudarwanto atau yang akrab disapa Kodir dan Sudiro pun diganjar penghargaan lantaran andilnya dalam menyelamatkan sejumlah siswa yang hanyut di sungai Sempor Jumat pekan lalu.

Ya, Kodir (37) warga Kembangarum, Wetan Kali, Donokerto serta Sudiro (71) warga Dukuh, Donokerto memang tengah jadi buah bibir. Hal itu tak lepas dari aksi heroik mereka yang tak kenal takut menolong sebanyak 30 siswa SMPN 1 Turi yang hanyut saat melakukan susur sungai Sempor. 

Berkat keberaniannya tersebut, Kementrian Sosial melalui Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam, Rochmat Koesnadi memberikan penghargaan berupa sertifikat dan uang tunai sebesar Rp 10.000.000.

"Pak Kodir ini karena menginspirasi kita semua dalam memberi pertolongan atau rescue yang cepat. Sehingga Kemensos perlu memberikan apresiasi." Tutur Rachmat saat ditemui usai memberikan penghargaan Selasa (25/2/2020). 

Baca Juga:Gelar Perkara Tiga Tersangka Tragedi Susur Sungai SMPN 1 Turi Sleman

Kodir menyampaikan, saat peristiwa terjadi Ia sedang berniat untuk memancing di Sungai Sempor. Kemudian ia mendengar suara minta tolong, dan segera membantu siswa yang berada di dalam sungai.

"Sebelum ke sungai sudah ada anak-anak yang teriak. Mereka hanyut ke sungai." Terang Kodir menceritakan proses evakuasi. 

Sementara Sudiro memaparkan, saat persitiwa terjadi ia sedang berada di makam untuk bersih-bersih. Lalu anaknya memanggil dan memberitahukan adanya siswa yang hanyut di sungai. 

"Saya langsung lari ke sungai, bertemu dengan ini" Tutur Sudiro sambil menunjuk Kodir.

Keduanya bekerjasama membantu menepikan siswa. Dengan bantuan tangga bambu, Kodir dan Sudiro berhasil membawa siswa naik dari tebing berketinggian 5m. 

Baca Juga:Kejutan, Eduardo Perez Mundur dari Kursi Pelatih PSS Sleman

Rachmat menambahkan, apresiasi sebenarnya diberikan kepada seluruh relawan Tagana. Setiap tahunnya sendiri, pemerintah melalui Kemensos rutin memberikan apresiasi kepada 39.000 relawan Tagana, berupa uang tunai berjumlah total Rp 80 M. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini