"Kami sebenarnya mengapresiasi relawan tagana, besarnya Rp 80 M setahun. Tidak hanya bapak Kodir dan Sudiro." kata Rachmat.
Sudiro sendiri mengaku berat menerima penghargaan tersebut. Menurutnya ada banyak warga lainnya yang turut membantu proses evakuasi.
"Sangat berat menerima, karena yang kerja bukan hanya saya tapi masyarakat semua. Kebetulan yang tercatat saya sama mas ini." Kata Sudiro sambil kembali menunjuk Kodir.
Sementara Kodir mengaku tidak mengharapkan penghargaan ini. Ia mengaku menolong siswa yang hanyut karena peri kemanusiaan dan rasa tolong menolong.
Baca Juga:Gelar Perkara Tiga Tersangka Tragedi Susur Sungai SMPN 1 Turi Sleman
"Ngga sanggup saya sebenarnya menerima ini. Niatnya kan karena kemanusiaan," ungkapnya.