SuaraJogja.id - Presiden Prabowo Subianto bertemu secara empat mata dengan Presiden kelima RI sekaligus Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (7/4/2025) malam kemarin.
Pertemuan itu disebut dalam rangka silaturahmi Idul Fitri 2025.
Adapun dalam pertemuan itu, kedua tokoh bangsa itu sempat berbicara secara tertutup tanpa melibatkan satu pun elite kedua partai baik PDIP dan Partai Gerindra.
Menurut Pengamat Politik UGM, Alfath Bagus Panuntun, pertemuan antara presiden dan mantan presiden merupakan hal yang umum terjadi.
Baca Juga:IHSG Masih Jeblok Jadi Momentum Berinvestasi? Simak Tips dari Dosen Ekonomi UGM
Apalagi kedua tokoh tersebut sudah pernah bersama pada pemilu 2009 silam serta jabatan ketua umum di partainya masing-masing.
Kendati bukan hal yang baru dalam praktik politik nasional, Alfath bilang format pertemuan yang tertutup antara kedua orang ini tetap memancing perhatian publik.
Sebab itu menyiratkan adanya pembahasan strategis yang tidak dikomunikasikan secara terbuka.
"Keduanya memperlihatkan bahwa komunikasi informal elit politik seringkali terjadi dalam ruang-ruang yang sulit diakses oleh publik," kata Alfath, Kamis (10/4/2025).

Alfath mengaku sulit menilai pertemuan antara kedua elit pantai ini lebih bernuansa politik kekuasaan atau benar-benar dilandasi kepentingan bangsa. Mengingat baik Prabowo maupun Megawati adalah figur utama.
Baca Juga:UGM Bentuk Tim Periksa Pelanggar Disiplin Kepegawaian Gubes Farmasi Terkait Kasus Kekerasan Seksual
Pertemuan ini, dia sebut sangat mungkin menjadi sarana melakukan konsolidasi atau negosiasi kepentingan pascapemilu.
- 1
- 2