Alami Radang Paru-paru, Bayi di Bantul Malah Ditolak Layanan BPJS

Yogi yang akan menggunakan layanan BPJS kesehatan untuk perawatan anaknya ditolak.

Galih Priatmojo | Muhammad Ilham Baktora
Rabu, 26 Februari 2020 | 07:15 WIB
Alami Radang Paru-paru, Bayi di Bantul Malah Ditolak Layanan BPJS
Bayi di Bantul ini didiagnosa alami sakit radang paru-paru. Orangtua bayi gagal menggunakan layanan BPJS untuk pengobatan karena ditolak, Selasa (25/2/2020). [Muhammad Ilham Baktora / SuaraJogja.id]

"Sebenarnya kan bisa dikoordinasikan dahulu jika memang tidak tahu. Pertama saya menanyakan ke BPJS di rumah sakit, mereka bilang tidak bisa digunakan. Tapi saat bertanya ke pusat, layanan BPJS untuk anak saya bisa digunakan, jadi yang salah siapa," ungkap Yogi sedikit kesal.

Pihaknya menjelaskan, enam hari Camilla dirawat di RS Griya Mahardhika, Bantul sudah menghabiskan biaya sebesar Rp2,7 juta. Yogi yang kesehariannya hanya sebagai driver ojek online dan berjualan barang online kebingungan untuk membayar biaya tambahan.

"Enam hari sudah Rp2,7 juta, belum perawatan lainnya karena Camilla harus mengganti tabung oksigen dan dipasangi vanflon. Artinya biayanya akan semakin tinggi," kata Yogi.

Kendati demikian, Yogi mengungkapkan sakit anak pertamanya itu bisa disembuhkan. Namun pihak dokter tak memastikan kapan anaknya membaik hingga diperkenankan pulang.

Baca Juga:Puncak Sosok: Cara Lain Menikmati Malam Sambil Kulineran di Bantul

"Kata dokter bisa sembuh dengan cara pemberian oksigen dan obat (radang paru) melalui venflon. Jadi yang biayanya mahal itu oksigennya. Saya juga tidak diberitahu kapan kondisi anak saya pulih," kata dia.

Diwawancari terpisah, petugas BPJS Center RSU Griya Mahardika yang tak ingin disebutkan namanya mengungkapkan layanan BPJS untuk bayi yang baru lahir bisa digunakan jika orang tua sudah terdaftar. Namun hal itu hanya saat persalinan.

"Saat persalinan ibu dan bayi, BPJS bisa digunakan. Namun ketika bayi mengalami masalah seperti nafas kencang atau hal lain, bisa tidaknya menggunakan layanan BPJS itu tergantung dari dokter yang merawat," katanya.

SuaraJogja.id pun berusaha meminta konfirmasi dari pihak RS, namun hingga berita ini diturunkan belum ada jawaban apapun.

Baca Juga:Begini Canggihnya Kapal Sonar BPBD Bantul yang Bantu Cari Siswa Hanyut

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini