Sempat Memanas di Selokan Mataram, Air Hujan Redakan Emosi Para Driver Ojol

Laporan dari driver ojol akan tetap ditindaklanjuti oleh yang pihak berwajib.

M Nurhadi | Muhammad Ilham Baktora
Jum'at, 06 Maret 2020 | 22:29 WIB
Sempat Memanas di Selokan Mataram, Air Hujan Redakan Emosi Para Driver Ojol
Sejumlah massa yang terdiri dari driver ojek online berkumpul di Jalan Selokan Mataram, Depok, Sleman, Jumat (6/3/2020). [Suarajogja.id / M Ilham Baktora]

SuaraJogja.id - Kepolisian Resor Sleman (Polres) sempat kewalahan saat berusaha membubarkan driver ojek online (ojol) yang  membuat panas di Jalan Selokan Mataram, Jumat (6/3/2020) malam.

Beberapa orang memang memilih untuk bertahan di lokasi, sampai akhirnya air hujan yang turun pukul 20.00 WIB, membubarkan massa yang terdiri dari ojol dan warga setempat. Berkat hujan yang turun, perlahan situasi yang sempat panas menjadi lebih kondusif.

Sebelumnya diberitakan, ratusan driver ojol kembali bergerak ke Jalan Selokan Mataram, Depok, Sleman Jumat sore. Pukul 16.00 wib, massa memadati jalan Selokan Mataram untuk menggruduk debt collector yang diketahui berkumpul di kawasan Babarsari.

Satuan kepolisian yang sudah tiba di lokasi langsung membuat pagar manusia lengkap dengan helm dan tameng untuk mencegah aksi bentrokan.

Baca Juga:Ditantang PSIS, Persela Bertekad Setop Kutukan Laga Kandang Perdana

Driver ojol diketahui datang untuk meminta polisi menangkap pelaku yang kabarnya berada di sekitar Jalan Selokan Mataram.

Kapolres Sleman, AKBP Rizky Ferdiansyah yang turut hadir untuk meredam suasana membeberkan, massa sulit dibubarkan karena tarik ulur mediasi dari pihak ojol.

"Seperti yang diketahui, driver yang datang ke sini untuk meminta jaminan keamanan ketika on bid (bekerja). Akhirnya kami mediasi dengan meminta 10 perwakilan driver dan lima debt collector dari Maluku. Namun yang membuat lama mediasi hingga dibubarkan karena driver juga cukup lama menentukan 10 perwakilannya (untuk mediasi)," kata Rizky saat ditemui di lokasi.

Rizky membeberkan, pihak ojol sudah berkali-kali diberi penjelasan, namun tak kunjung mendapatkan kesepakatan.

Dari pihak debt collector bahkan bersedia menjaga driver ketika ada oknum yang mengatasnamakan DC melakukan intimidasi. Hingga akhirnya beberapa staf manajemen dari pihak ojol ikut meredam dengan menjelaskan bahwa kedua belah pihak sudah berdamai.

Baca Juga:Kasus Suap Proyek, Ketua DPRD Tulungagung akan Segera Diadili

"Sebelumnya kesepakatan dua belah pihak kan telah dilakukan di Mapolsek Depok Timur. Pihak DC juga bersedia menjaga driver saat bekerja. Manajemen (ojol) juga memberi pemahaman dan baru ada penurunan tensi, meski masih ada ketidaksepahaman antara manajemen ojol dan driver," kata Rizky.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini