Ambrol karena Cuaca Buruk, Bangket Talut Program TMMD Tetap Akan Dibangun

Pembangunan talut tersebut sudah berjalan 50%, tetapi kemudian ambrol karena faktor cuaca buruk.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Hiskia Andika Weadcaksana
Senin, 16 Maret 2020 | 16:06 WIB
Ambrol karena Cuaca Buruk, Bangket Talut Program TMMD Tetap Akan Dibangun
Warga bersama tim TMMD membuat bangket talut yang ambrol di Pedukuhan Wonosari, Kalurahan Purwosari, Kapanewon Girimuyo, Kabupaten Kulon Progo, Senin (16/3/2020). - (SuaraJogja.id/Hiskia Andika)

SuaraJogja.id - Pengerjaan bangket talut di Pedukuhan Wonosari, Kalurahan Purwosari, Kapanewon Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo akan dilanjutkan dan tetap masuk ke dalam agenda Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) sampai 30 hari ke depan. Talut ini sempat dibangun dalam rangkaian Pra-TMMD, kemudian ambrol akibat cuaca buruk beberapa pekan lalu.

TMMD Reguler ke-107 tahun 2020, yang dilaksanakan di Purwosari, dibuka pada Senin (16/3/2020) dan berlangsung sampai 14 April 2020. Salah satu programnya adalah melanjutkan pembangun bangket talut di Wonosari tersebut.

Kapten Kav Wadansatgas Isngafuan, yang ditemui langsung di lokasi, mengatakan bahwa pihaknya akan tetap melakukan upaya untuk menyelesaikan talut dan cor jalan di lokasi tersebut. Harapan awal, lebar jalan bisa mencapai 2,5 meter, tetapi karena longsor, tersisa 1,5 meter.

"Sudah lapor ke BPBD, jika menggunakan dana tanggap bencana setelah rapat, dari Tim PU, Pimpinan Sekda, BPBD, BKAD, dan pihak lainnya memutuskan, karena status jalan ini masih jalan setapak, jadi dana kebencanaan belum bisa digulirkan ke sini," tuturnya.

Baca Juga:Beberkan Situasi Lockdown di Italia, Kapten Atalanta: Bak Film Horor

Sebelumnya, pembangunan talut tersebut sudah berjalan 50%, tetapi kemudian ambrol karena faktor cuaca buruk. Rusaknya talut senilai Rp50 juta tersebut sempat menyebabkan ruas jalan Wonosari-Patihombo tertutup material tanah. Lebar jalan yang semula tiga meter pun kini hanya sekitar 1,5 meter, sehingga aksesbilitas masyarakat terganggu.

Namun demikian, ia mengatakan bahwa sesuai perintah dari komandan, jalan tersebut tetap akan dicor selebar minimal 1,25 meter. Jika dulu bisa tercover semuanya, kemungkinan nanti untuk 5 meter, sementara yang akan dicor sepanjang 1,5 meter terlebih dahulu. Pihaknya masih mengusahakan bronjong dari BPBD agar lebar jalan tersebut bisa menjadi 2 meter.

"Kita usahakan tetap dua meter. Bagaimana teknik tadi sudah ada sibang, sipur, tadi sudah liat lokasi, lalu nanti kita kasih masukkan kepada Pemdes. Rencana kita buatkan cor penyangga darurat. Tebing Kalipetung yang berketinggian sekitar 25 meter nanti di atasnya akan kita beri tulangan dari kawat," imbuhnya.

Ketua RT 17 Wonosari Yuli Istanto (31) membenarkan bahwa telah terjadi longsor di dua titik beberapa waktu lalu. Titik pertama longsor sekitar 25 meter, dan yang di titik kedua sekitar 7 meter. Titik pertama memang dianggap krusial karena merupakan akses dua desa.

Penambahan lebar jalan dirasa juga masih kurang memungkinkan karena memang kesulitan medan yang ada, belum lagi di atas tebing masih terdapat permukiman warga.

Baca Juga:Unggah Video Pasien PDP Corona Dilepas, Deddy Corbuzier Minta Semua Waspada

"Itu merupakan jalan penting menuju Patihombo, jika memutar bisa menambah waktu sekitar 10 menit. Semoga bisa lebih cepat selesai dan bisa segera diakses oleh warga," ungkapnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini