SuaraJogja.id - Sejumlah upaya preventif dilakukan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Yogyakarta secara internal dan eksternal.
Langkah ini diberlakukan di 30 pasar tradisional di kota guna pencegahan penyebaran COVID-19.
“Ada beberapa kebijakan internal dan eksternal yang kami berlakukan. Misalnya penyediaan antiseptik, sabun cuci tangan, hand sanitizer, dan pembersihan secara intensif di lokasi-lokasi yang sering disentuh pengunjung atau pedagang. Upaya ini bersifat preventif,” kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Yogyakarta Yunianto Dwi Sutono di Yogyakarta, Selasa (17/3/2020).
Tak hanya itu, Yunianto juga meminta lurah pasar mengecek kondisi sanitasi di tiap pasar, salah satunya wastafel untuk memastikan bahwa fasilitas tersebut berfungsi dengan baik sekaligus menyiapkan sabun cuci tangan.
Baca Juga:Rilis Film KKN di Desa Penari Ditunda, Produser Bantah Imbas Corona
“Ada laporan beberapa wastafel tidak berfungsi dengan baik. Saya minta fasilitas tersebut segera diperbaiki sehingga berfungsi kembali. Harapannya, pengunjung maupun pedagang juga rutin cuci tangan untuk menghindari penyebaran COVID-19,” kata Yunianto, melansir dari Antara.
Untuk pasar-pasar yang memiliki banyak pengunjung seperti Beringharjo, Pathuk, Kranggan, dan Demangan, juga akan diberlakukan upaya pencegahan lebih, seperti penggunaan thermal gun untuk memastikan pengunjung pasar sedang demam atau tidak.
Meskipun demikian, jumlah thermal gun yang tersedia saat ini masih terbatas sehingga perlu dukungan dari Pemerintah Kota Yogyakarta.
“Akses masuk pun akan kami evaluasi kembali. Apakah membutuhkan pembatasan akses masuk atau tidak. Dengan pembatasan akses masuk, diharapkan arus pengunjung lebih mudah dipantau,” katanya.
Ia juga meminta lurah pasar dan petugas keamanan di tiap pasar untuk rutin memberikan edukasi kepada pedagang terkait pentingnya menjaga kebersihan untuk mengantisipasi potensi penyebaran virus corona termasuk menggunakan masker jika sedang flu.
Baca Juga:Virus Corona Melanda, Siapkah Kita Menghadapinya?
“Kami akan terus evaluasi kebijakan tersebut sesuai dengan perkembangan kondisi di lapangan. Mungkin juga ada beberapa kebijakan yang sulit dilaksanakan dan bagaimana solusi terbaiknya. Harapannya, pelayanan kepada konsumen tetap bisa dilakukan dengan baik,” katanya.
Hingga saat ini, Yunianto mengatakan, belum ada perubahan yang signifikan terhadap jumlah pengunjung di pasar tradisional, seperti yang terpantau di Pasar Beringharjo Yogyakarta pada Minggu (15/3).
“Masih cukup ramai, oleh karenanya upaya preventif tetap harus dilakukan dan terus meningkatkan kewaspadaan,” katanya.