SuaraJogja.id - Belum lama ini beredar kabar dari pesan Whatsapp yang menyebut jika salah seorang mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) positif terjangkit virus corona. Pesan tersebut tersebar di grup-grup Whatsapp sehingga membuat masyarakat Yogyakarta panik.
"[14/3 07:22] Mbak sampaikan ke klas_kelompok putra. Sementara kita steril kampus. Mlathn mandiri satu minggu. Ini virus corona sudah masuk UNY 1 orang positif. Hati-hati jangan jabat tangan. Jangan cipika-cipiki," demikian isi pesan tersebut.
Namun, apakah kabar tersebut dapat dipercaya?
Penjelasan
Baca Juga:Kasus Suap Jabatan, Bupati Kudus Tamzil Dituntut 10 Tahun Penjara
Berdasarkan penulusuran Turnbackhoax.id -- jaringan Suara.com pada Selasa (17/3/2020) kabar yang menyebut bahwa corona telah sampai di UNY adalah kabar bohong atau hoaks. Ini dibuktikan dengan adanya tanggapan dari Rektor Universitas Negeri Yogyakarta Sutrisna Wibawa yang menampik kabar tersebut.
Melalui akun Instagram pribadinya @sutrisna.wibawa, ia mengatakan bahwa kabar tersebut tidak benar. Meski di Yogyakarta terdapat pasien yang positif virus corona namun pasien tersebut bukan mahasiswa UNY.
"Terkait adanya berita yang menyebar bahwa 1 mahasiwa UNY positif corona, itu tidak benar. Berita dari Dinas Kesehatan DIY 1 orang DIY dalam pengawasan bukan orang UNY," tulisnya.
Ia juga berharap agar virus tersebut tidak sampai menginfeksi keluarga besar UNY.
"Semoga keluarga UNY dijauhkan dari corona dan terus diberikan kesehatan. Aamiin," tulisnya via Instagram.
Baca Juga:Libur karena Corona Bukan di Rumah, Pelajar Malah Asyik Kumpul di Warung
Kesimpulan
Pesan yang beredar di grup Whatsapp yang menyebut satu orang mahasiswa UNY terjangkit corona tak dapat dipertanggungjawabkan. Per 18 Maret 2020, pasien positif corona di Yogyakarta berjumlah dua orang dan bukan merupakan anggota civitas akademika UNY.