Cegah Penyebaran Covid-19, Masjid Kampus UGM Besok Tidak Ada Salat Jumat

Sementara saat ini, warga kampus sendiri tidak melakukan kegiatan akademik di kampus.

Galih Priatmojo
Kamis, 19 Maret 2020 | 13:33 WIB
Cegah Penyebaran Covid-19, Masjid Kampus UGM Besok Tidak Ada Salat Jumat
Ketua Takmir Masjid kampus Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Mashuri Maschab [Suara.com/Putu Ayu Palupi].

SuaraJogja.id - Sebagai upaya pengurangan dan pencegahan penyebaran COVID-19, masjid kampus (maskam) Universitas Gadjah Mada (UGM) tidak menyelenggarakan salat Jumat berjamaah di masjid setempat, untuk sementara waktu.

Ketua Takmir Maskam UGM, Mashuri Maschab menjelaskan, ada tiga pertimbangan besar yang menjadi alasan Maskam UGM tidak selenggarakan salat Jumat.

Pertama, secara riil menunjukkan ada situasi yang perlu dicermati. Jadi masalah yang paling serius untuk masjid kampus adalah kemunduran saf yang sangat sedikit, sebagian besar jamaah adalah warga kampus UGM.

Sementara saat ini, warga kampus sendiri tidak melakukan kegiatan akademik di kampus. Artinya, dosen, karyawan dan mahasiswa sudah tidak ada di kampus. Sehingga kebutuhan masjid untuk menyelenggarakan sholat sudah tidak boleh dikatakan tidak urgent lagi.

Baca Juga:Guru Besar UGM Positif Corona dan 4 Berita SuaraJogja Paling Banyak Dibaca

"Kedua, sangat penting, maskam UGM adalah masjid untuk musafir. Yang mana jamaahnya dari mana-mana, dari luar kota juga. Jadi itu sulit kami kendalikan, jika mereka membawa virus. Dengan kata lain, posisi maskam sulit untuk dikontrol. Sehingga kami memandang itu perlu dihindarkan," ungkapnya.

Pertimbangan ketiga, fatwa MUI Pusat membolehkan jika dirasa orang-orang merasa tidak aman untuk berjamaah, jika dirasa membahayakan dirinya atau orang lain.

"Jadi kami tidak menyelenggarakan salat jumat. Mungkin tidak hanya 2 kali ke depan, tapi bisa saja 3 jumatan ke depan," kata dia.

Mashuri mengaku keputusan meniadakan salat Jumat berjamaah untuk sementara waktu, bukanlah keputusan mudah. Karena sebagai takmir, mereka bertugas melayani siapa saja yang ingin salat di masjid.

"Semua kegiatan rutin, seperti kajian kami liburkan semua, sejak sepekan yang lalu. Namun masjid sebagai tempat terbuka, kami tidak bisa menolak bila ada yang mau salat atau beribadah di masjid kampus," kata dia.

Baca Juga:Guru Besar Positif Corona, Ini Langkah UGM Putus Rantai Penyebaran

Ia menambahkan, masjid tetap diberi disinfektan tiap hari. Karena pihaknya tidak bisa membayangkan, bila tidak ada orang datang ke masjid untuk salat. Maka, masjid dipel didisinfektan dan disiapkan hand sanitizer untuk mereka yang datang ke masjid.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini