YIA Operasi Penuh, 53 Pergerakan Penerbangan Dibatalkan Akibat Corona

Pada hari Minggu (29/3/2020) besok, bandara YIA akan beroperasi penuh, namun 53 pergerakan penerbangan dibatalkan.

M Nurhadi
Sabtu, 28 Maret 2020 | 13:49 WIB
YIA Operasi Penuh, 53 Pergerakan Penerbangan Dibatalkan Akibat Corona
Yogyakarta International Airport (YIA) Kulon Progo - (SUARA/EleonoraPEW)

SuaraJogja.id - Yogyakarta International Airport (YIA) rencananya akan segera beroperasi penuh, Minggu (29/3/2020) besok. PT Angkasa Pura I berencana akan memindahkan semua penerbangan dari Bandara Internasional Adisutjipto ke YIA. Meski begitu, merebaknya virus corona dipastikan berdampak pada sejumlah jadwal penerbangan.

Direktur PT Angkasa Pura I, Faik Fahmi mengungkapkan, saat ini ada 32 movement (pergerakan) penerbangan di YIA. Rencananya pada operasional penuh nanti akan ada 136 movement yang dipindahkan dari Bandara Adisutjipto ke YIA. Sehingga total ada 168 movement di yang akan beroperasi di bandara YIA

"Tetapi karena coronavirus, setidaknya ada 53 movement yang membatalkan jadwal mereka di YIA, maka untuk sementara hanya ada 135 movement," tutur Faik saat teleconference dengan awak media, Sabtu (28/3/2020).

Sementara, hingga kini rute internasional masih ditutup untuk sementara. Dua maskapai yang sebelumnya beroperasi di Adisutjipto yaitu Silk Air dan Air Asia tujuan Malaysia dan Singapura dipastikan akan menghentikan sementara penerbangan dari 20 Maret 2020 sampai 11 mei 2020.

Baca Juga:PT LIB Tetap Siapkan Rencana Jika Liga Bisa Bergulir Lagi Juli 2020

Menurut Faik, 53 movement penerbangan tersebut membatalkan jadwal mereka saat YIA beroperasi besok karena dampak virus corona yang menyebabkan penurunan jumlah penumpang cukup drastis.

Sebelumnya dikabarkan, YIA akan mulai beroperasi penuh pada hari Minggu (29/3/2020). Seluruh penerbangan di Bandara Internasional Adisutjipto mulai dipindahkan ke YIA. Nantinya, YIA akan beroperasi selama 24 jam mulai tanggal 29 Maret 2020.

Pembatalan penerbangan tersebut adalah inisiatif dari maskapai akibat dari penurunan jumlah penumpang yang cukup signifikan. Ia menambahkan, apabila memaksakan untuk tetap terbang, bisa mengakibatkan kerugian. 

"COVID-19 ini memang mempengaruhi jumlah penumpang," tutur dia.

Faik menyebutkan, biasanya jumlah penumpang yang datang dan berangkat dari YIA mencapai 18 ribu per hari. Namun dalam 3 hari terakhir hanya 7.000-8.000 perhari.  

Baca Juga:Ditanya Asmara Aurel Hermansyah - Atta Halilintar, Ashanty: Gimmick

"Pembatalan penerbangan tersebut tergantung kebijakan masing-masing maskapai. Dan untuk penerbangan internasional, sebenarnya sudah ada beberapa maskapai yang berkeinginan melakukan penerbangan langsung ke YIA, namun sementara tertunda karena merebaknya Covid-19," ujarnya.

Meski begitu, Faiq menegaskan operasi penuh tetap akan dilaksanakan hari Minggu (29//3). Penerbangan pertama akan dilaksanakan oleh Batik Air. Sementara, untuk kedatangan pertama oleh Lion Air.

"Di Adisutjipto akan tetap beroperasi untuk pesawat propeler,"ujarnya.

Kendati semua penerbangan bandara Adisutjipto dipindahkan ke YIA, namun Bandara Adisutjipto masih akan tetap beroperasi di bawah pengelolaan manajemen PT Angkasa Pura I.

Hingga saat ini penerbangan yang beroperasi di Bandara Adisutjipto dengan pesawat propeler adalah Trans Nusa, Wings Air dan Citilink. Disinyalir, perpindahan penerbangan ke YIA memberi kesempatan penambahan penerbangan dengan pesawat propeler.

"Kami sudah menerima permohononan penerbangan baru dari Citilink dan Trans Nusa. Citilink akan menambah 11 movement dan Trans Nusa akan menambah 11 movement sehingga total 29 pergerakan pesawat baling-baling," paparnya.

Dengan kapasitas penumpang pesawat propeler yang tidak begitu banyak, diperkirakan jumlah penumpang di Bandara Adisutjipto nantinya berkisar 2.000 orang perhari, dan diperkirakan masih akan bertambah.

Faik menambahkan, sudah ada 4 bandara besar di jateng dan DIY yang bisa menjadi alternatif pilihan bagi masyarakat untuk mendapatkan layanan moda transportasi udara. 

"Memang ada 1 maskapai yang memilih memindahkan penerbangan ke Adisumarmo Solo dibanding ke YIA. Itu bukan karena jarak ataupun aksesibilitas, lebih karena kemampuan radar mereka yang belum sesuai dengan yang ada di YIA," terangnya.

Kontributor : Julianto

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak