APD Terbatas, Tim Rehabilitasi Medis Sardjito Buat Sendiri di Kala Senggang

Di sela-sela kesibukan memberikan pelayanan kepada pasien, tim berusaha mendukung para dokter dan tenaga medis lainnya yang sedang menangani langsung pasien COVID-19.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Jum'at, 03 April 2020 | 17:34 WIB
APD Terbatas, Tim Rehabilitasi Medis Sardjito Buat Sendiri di Kala Senggang
Tim Rehabilitasi Medis RSUP Dr Sardjito sedang membuat APD di salah satu ruangan di RSUP Dr Sardjito, Jumat (3/4/2020). - (ist)

SuaraJogja.id - RSUP Dr Sardjito secara mandiri membuat alat pelindung diri (APD) bagi tenaga medis yang menangani pasien COVID-19. Pada tahap awal pihak RS sudah membuat 300 faceshield (penutup wajah).

Kepala Instalasi Rehabilitasi Medik RSUP Dr Sardjito Pujiatun menjelaskan, instalasi rehabilitasi medik tetap membuka pelayanan rehabilitasi. Namun, di sela-sela kesibukan memberikan pelayanan kepada pasien, tim berusaha mendukung para dokter dan tenaga medis lainnya yang sedang menangani langsung pasien COVID-19.

"Tahap awal kami membuat 300 APD, alhamdulillah tahap awal sudah selesai," ujarnya, Jumat (3/4/2020).

Data RSUP Dr Sardjito menyebutkan, tiap harinya RS membutuhkan 134 pcs baju coverall, 6.340 pcs masker tiga lapis, dan 395 masker N95. Selain itu, 134 pcs medical cap atau penutup kepala, 134 pcs shoe cover atau pelindung sepatu, dan 7.842 pasang sarung tangan nonsteril berbagai ukuran juga diperlukan RS setiap harinya. Tak hanya itu, masih ada pula kebutuhan atas 1.234 pasang sarung tangan steril panjang, visor 17 pcs, dan 267 botol hand sanitizer.

Baca Juga:Makan Nasi Selapanan, Warga Blimbing Dilarikan ke Rumah Sakit

Dalam tiga hari, mereka bisa memproduksi 100 buah penutup wajah. Dalam membuat APD, masing-masing orang mendapat tugas berbeda-beda. Ada yang mengukur bahan, ada pula yang merakit. Tim mengoptimalkan semua mesin yang ada di RS yang bisa digunakan untuk menunjang pembuatan APD. Tiap bahan yang akan dijadikan faceshield diukur sedemikian rupa.

Tak lupa, tim di ruangan tersebut juga dengan disiplin menggunakan masker menutupi hidung dan mulut. Sesekali salah satu dari mereka juga mendapat tugas mencoba faceshield, mengetes sekiranya sudah laik pakai atau perlu ada yang diubah lagi.

Kepala Bagian Hukum dan Humas RSUP Dr Sardjito Banu Hermawan mengatakan, berbeda dengan visor, faceshield adalah APD yang bukan hanya digunakan tim medis di ruang isolasi. Faceshield biasanya juga dipakai di sejumlah klinik, seperti klinik gigi, Klinik telinga hidung tenggorokan, klinik mata, dan lainnya.

"Di masa sulit COVID-19 ini, APD susah didapat, di sisi lain pelayanan RS harus tetap berjalan," ungkapnya.

Banu membenarkan ada bantuan APD yang akan diberikan kepada RS yang menjadi rujukan kasus COVID-19. Hanya saja, jumlahnya terbatas. Selain faceshield, tim juga membuat baju coverall.

Baca Juga:Musim Pancaroba, Jangan Sampai DBD Memperburuk Covid-19 di Indonesia

Sementara itu terpisah, Danlanud Adisutjipto Marsma TNI Ir Bob Henry Panggabean menyebutkan, bantuan 1.500 APD dan 7.500 masker dari pemerintah pusat mendarat di Base Ops Lanud Adisutjipto sejak Kamis (2/4/2020). Seluruh peralatan kesehatan ini diangkut oleh pesawat Boeing 737-400 dari Skadron Udara 17 Halim Perdanakusuma. Seluruh bantuan ini akan segera didistribusikan ke RS-RS.

Kontributor : Uli Febriarni

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak