Karena itulah, Rangga berharap ujian tesisnya kelak dapat dilaksanakan secara tatap muka langsung dan tentu saja pandemi ini segara berujung.
"Tidak hanya karena ingin ujian itu berjalan lebih interaktif, tetapi saya juga ingin harap wabah ini segera mereda. Tentu saya mendukung physical distancing dan work from home (WFH), tapi semakin lama tidak baik bagi kesehatan mental," tutur Rangga.
Tak hanya Rangga, Sonjoruri Budiani Trisakti, salah seorang penguji seminar proposal tesis Rangga, menyatakan bahwa para dosen sebenarnya mengalami kesulitan dalam melaksanakan kegiatan akademik secara daring. Salah satu sebabnya, kata dia, banyak dosen yang usianya sudah tua dan kesulitan beradaptasi dengan teknologi masa kini.
Di samping itu, wanita paruh baya yang akrab disapa Ruri ini mengatakan, para dosen juga mengeluhkan koneksi internet, sama seperti mahasiswa. Namun, ia menambahkan, mau tak mau dosen harus berusaha beradaptasi demi kebaikan bersama, termasuk mahasiswanya.
Baca Juga:Mengulik Keterkaitan Renjana, Unggahan Aura Kasih untuk Glenn Fredly
"Work from home tidak bisa menjadi alasan kita untuk bermalas-malasan. Memang suasananya tidak seformal ketika tatap muka, tapi bukan berarti tidak serius, termasuk menjadi penguji seminar tadi pun harus kami lakukan. Jika ditunda, kasihan mahasiswa yang masa studinya juga harus tertunda," pungkas Ruri.