SuaraJogja.id - Kementrian Kesehatan (Kemenkes) RI telah menyampaikan, Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) kini bisa melayani rapid test dan metode swab Polymerase Chain Reaction (PCR).
Layanan tersebut diberikan sebagai bantuan medis paling awal deteksi penyebaran virus corona. Puskesmas dinilai memiliki peran penting karena memiliki kedekatan kontak dengan masyarakat.
Namun, tidak semua puskesmas langsung bisa melakukan tes swab. Kepala Puskesmas Bantul 1, Suprabandari menyampaikan untuk saat ini rapid test dan swab belum bisa dilakukan di Puskesmas Bantul 1.
"Rapid test belum bisa dilakukan di Puskesmas. Swab juga tidak," kata Suprabandari Kamis (9/4/2020).
Baca Juga:Dampak Covid-19, Tingkat Stres Perempuan Lebih Tinggi Karena Ekonomi Sulit
Namun, sejak awal pihaknya sudah melakukan screening kepada pasien yang datang. Akan ditelusuri siapakah yang memiliki keluhan batuk, pilek, sesak nafas atau demam.
Pasien kemudian akan dipisahkan menurut gejalanya, di poli batuk sebagai penyakit infeksius dan ada yang dipisah ke non infeksius.
Sementara untuk Sumber Daya Manusia (SDM) Puskesmas Bantul 1 telah menyiapkan tenaga medis dalam tim batuk dan survailen.
Persediaan Alat Pelindung Diri (APD) untuk saat ini dipenuhi oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul. Suprabandari mengatakan,hingga kini persediaan APD masih tercukupi.
Ia juga menyampaikan, Puskesmas Bantul 1 turut melakukan pemantauan kepada warga pendatang dari luar Kabupaten Bantul.
Baca Juga:Kocak tapi Miris, Penjual Pisang Pakai Bra Sebagai Pengganti Masker
Sejak 24 Maret grafik warga pendatang terus mengalami peningkatan. Hingga saat ini, tercatat ada 85 pendatang di Trirenggo dan 93 pendatang di Palbapang.
- 1
- 2