SuaraJogja.id - Dentuman yang dirasakan di DKI Jakarta dan sekitarnya pada Sabtu (11/4/2020) dini hari lalu hingga kini masih menjadi misteri. Tak sedikit yang mengaitkan dentuman tersebut ada hubungannya dengan erupsi yang terjadi di Anak Krakatau hingga Gunung Merapi.
Suara yang masih menjadi misteri itupun mengingatkan kembali kisah serupa yang terjadi di Imogiri, Bantul 18 tahun silam. Ini seperti yang diungkapkan oleh Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daryono.
Dalam salah satu kicauannya mengulas suara dentuman misterius yang dirasakan di sekitar Jabodetabek itu, ia mengingatkan kembali kasus serupa yang terjadi di Imogiri Bantul. Kala itu dentuman misterius juga terjadi bahkan tak hanya sekali tapi bisa berhari-hari.
"Kasus di Imogiri, Bantul 2006 bunyi dentuman tidak beruntun, dentuman terjadi beda hari bahkan berhari-hari. Gempa dapat mengeluarkan ledakan dipastikan tercatat sensor seismik. Kemarin pagi BMKG tidak mencatat gempa di sekitar Bogor sehingga dentuman tersebut tidak berkaitan dengan gempa tektonik," cuitnya, kemarin.
Baca Juga:Pulang dari Jakarta, Satu Keluarga di Bantul Dinyatakan Positif COVID-19
Kala itu sejumlah instansi terkait sempat menduga bahwa dentuman misterius itu berasal dari cesar yang ada di bawah kawasan Imogiri dan Seloharjo. Hal tersebut seperti yang diungkap kepala harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul saat itu yang menyebut dentuman yang terjadi di kawasan Imogiri dan sekitarnya tak lepas dari adanya saluran dari gunung Merapi yang terdapat di kawasan Imogiri dan Seloharjo.
Saluran itu adalah cesar Opak yang merupakan jalur gempa tektonik. Menurutnya bila aktivitas Merapi meningkat maka di daerah cesar Opak juga terjadi dentuman atau getaran karena letupan gas tidak hanya terjadi di dekat merapi.
Sementara, BMKG DIY saat itu menduga bahwa di bahwa Imogiri merupakan daerah karst yang di bawahnya terdapat rongga cukup besar. Dentuman itu diperkirakan karena tidak stabinya batuan di lapisan bawah tanah.
Terlepas dari analisis dan dugaan yang muncul, sejumlah netizen pun memberikan kesaksiannya saat dentuman misterius tersebut terjadi di sekitar kawasan Imogiri.
"Saya dekat dengan Imogiri pascagempa terdengar suara dentuman yang intensitasnya sering, kemudian disusul dengan gempa," tulis @HasanBektii.
Baca Juga:Patroli Kerumunan, Satgas COVID-19 Desa Bantul Temukan Remaja Kesurupan
"Teringat kembali saat gempa Jogja tahun 2006, saya menjadi relawan di daerah Sriharjo, Imogiri, Bantul. Pascagempa 5,9 R setiap hari masih terjadi ratusan gempa susulan dengan skala kecil hingga sedang. Uniknya sebelum gempa selalu terdenganr dentuman dari dalam tanah," tulis @fire_lotus.
"Rumahku di Jalan Imogiri Timur dekat ringroad selatan terdengan suara dentuman sampai 9 kali min saat itu," kenang @Theetamo.