Kisah Lilik, Bergantung pada Bantuan untuk Sambung Hidup Ditengah Corona

Lilik, bujang 54 tahun, kini hanya bisa bergantung pada bantuan dari pemerintah dan aparat karena pekerjaanya berhenti total karena corona.

M Nurhadi | Muhammad Ilham Baktora
Senin, 13 April 2020 | 20:50 WIB
Kisah Lilik, Bergantung pada Bantuan untuk Sambung Hidup Ditengah Corona
Lilik Budiono memberi keterangan kepada wartawan di gubuk kecilnya di Kelurahan Panembahan, Kecamatan Kraton, Yogayakarta, Senin (13/4/2020). [Suarajogja.id / Ilham Baktora]

SuaraJogja.id - Wabah corona memberikan dampak besar pada masyarakat di berbagai bidang. Bahkan, beberapa diantaranya tak bisa beraktivitas hingga melumpuhkan penghasilan harian.

Seorang warga Kampung Suryoputran, Kelurahan Panembahan, Kecamatan Kraton, Yogyakarta, Lilik Budiono mengaku tak memiliki penghasilan apapun selama situasi pandemi corona. Ia hanya mengandalkan bantuan dari pemerintah untuk menyambung hidupnya.

Pria 54 tahun ini mengalami cacat permanen setelah kecelakaan yang menimpa dirinya tahun 2016. Lilik terjatuh dan ditabrak mobil saat melintas di wilayah Yogyakarta hingga membuat tulang kakinya patah. Parahnya dia mengalami lumpuh total dan harus dibantu dengan kursi roda.

"Sebelumnya saya pernah berjualan baju. Namun karena tidak laku akhirnya saya jadi pegawai sablon. Cukup banyak penghasilan yang saya dapat. Karena suka dengan seni, akhirnya saya memanfaatkan kayu Jatilondo untuk dibuat kerajinan," kata Lilik ditemui wartawan saat pembagian sembako oleh Polresta Yogyakarta dan Pemkot Yogayakarta, Senin (13/4/2020).

Baca Juga:Pemprov Jabar Keluarkan Pergub Pelaksanaan PSBB Bodebek, Begini Isinya

Meski lumpuh, Lilik masih berusaha bekerja dengan menerima permintaan pembuatan pigura. Namun wabah Corona yang terjadi saat ini pihaknya tak banyak menerima pesanan bahkan seringkali tidak ada permintaan selama beberapa hari.

"Sekarang jadi seperti pengangguran, tidak ada kerjaan apapun. Saat ini bertahannya hanya dengan donasi dan bantuan yang ada dari pemerintah," keluhnya.

Keseharian Lilik hanya berada di ruangan berukuran 4x3 meter di dekat pintu gapura Mapolsek Kraton. Dia tidak memiliki rumah dan hanya tinggal di ruangan kecil milik temannya.

"Karena lumpuh ini saya dianggap tidak memiliki masa depan. Akhirnya saya diusir dari rumah di Kraton dan tinggal di gubuk kecil milik teman saya ini," kata dia.

Pria yang masih berstatus bujang ini mengaku masih ada sedikit uang. Namun akan habis dalam beberapa hari ke depan. Terkadang temannya ikut membantu dengan uang seadanya.

Baca Juga:Akui Jalanan Masih Ramai di Hari Keempat PSBB, Ini Kata Anies

"Masih ada sedikit uang yang saya simpan. Tapi beberapa hari ke depan mungkin habis," katanya.

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak