SuaraJogja.id - Juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19, Achmad Yurianto beberapa waktu lalu mengeluarkan pernyataan yang cukup kontroversial ketika meminta orang kaya dan orang miskin saling menolong dalam menghadapi pandemi virus corona.
Baik kaya ataupun miskin sejatinya pasti ada dalam tiap lapisan masyarakat tanpa memandang letak geografis yang ada.
Dalam konteks Indonesia, perjuangan kelas kerap direpresentasikan salah satunya oleh berbagai serikat pekerja. Mereka sebagai pekerja mengumpulkan kekuatan untuk selanjutnya dapat secara aktif melakukan berbagai gerakan mobilisasi untuk menuntut hak-hak mereka.
Memang tidak ada salahnya jika menyebut perlunya orang kaya menolong yang miskin, begitu pula sebaliknya. Memang sudah seharusnya tanpa perlu peduli siapa kaya atau siapa miskin, semua harus dan berhak dapat perlindungan.
Baca Juga:Cerita Suami Melaney Ricardo di Australia, Lelaki Dibui karena Pacaran
Terlepas dari kontroversi pernyataan Jubir Yurianto, hal penting yang harus dilakukan di masa sekarang ini adalah saling melindungi tanpa melihat siapa yang memberi dan siapa yang diberi.
Berangkat dari gagasan utama itulah, Kelompok FBKP (Forum Binangun Kulon Progo) dan ID Bike menjalankan aksi sosial yang ditujukan kepada masyarakat di daerah perbuktian Karangsari, Pengasih, Kulon Progo.
Maski harus menempuh jalan berbatu dan terjal tidak menghalangi semangat kepedulian mereka demi membantu warga di pedesaan.
Jika biasanya pemberian masker ataupun hand sanitizer ini dilakukan di jalan raya atau tempat umum lainnya, komunitas ini lebih memilih menyasar warga yang berada jauh di perkampungan. Pemilihan lokasi itu disinyalir karena warga masih kurang mendapatkan informasi terkait pandemi Covid-19.
"Ternyata fakta di lapangan juga membuktikan bahwa banyak warga yang masih membutuhkan hand sanitizer, masker dan sabun. Tujuan saya hanya ingin masyarakat terhindar dari corona, sebenernya simple tujuan saya cuma itu aja," kata Laurentius Wahyu Purnama Sidi atau yang kerap disapa Ipung, selaku salah anggota komunitas ID Bike, yang ditemui pada, Jumat, (17/4/2020).
Baca Juga:Data Corona RI Jumat 17 April: ODP 4.286 Kasus, PDP Tembus 737 Orang
Tidak dapat dipungkiri bahwa sebagian besar warga masih belum begitu memahami apa itu hand sanitizer dan cara menggunakannya.
Begitu juga mengenai kesadarannya dalam penggunaan masker saat beraktivitas. Sedangkan pemerintah sendiri tak henti-hentinya memberi imbauan dan pengertian kepada semua masyarakat dalam pentingnya memakai masker.
Masalah baru muncul bagi warga lainnya yang sudah lebih sedikit mengerti tentang penyebaran dan bahaya virus ini, yakni tentang terbatasnya persediaan masker ataupun hand sanitizer di pasaran.
Hal itu diakui sendiri oleh Ipung, untuk mencari masker dan bahan lainnya diperlukan usaha ekstra demi mendapatkannya. Tidak jarang Ipung harus berkeliling Jogja untuk mendapatkan masker dan handsanitazer.
"Memang harus diakui ketersediaan bahan-bahan sulit untuk didapatkan, khususnya masker medis. Namun untuk hand sanitizer mungkin sekarang sudah ada atau gampang di dapat karena bisa membuat sendiri," ujarnya.
Aksi sosial dari komunitas di tengah pandemi corona ini membuktikan semua lapisan masyarakat bergerak, saling membantu dan melindungi. Jadi tidak hanya semata-mata mengandalkan dari pemerintah saja.
- 1
- 2