"Sehingga ya mau ngga mau saya harus bertahan untuk bisa menyambung hidup, ya salah satunya ini dengan berjualan semangka dan ini juga mungkin sebuah pilihan yang mau ngga mau harus dihadapi dan harus dilakukan," ungkapnya.
Sebelumnya ia sempat menjual bawang merah, bawang putih dan bawang bombay. Melihat kesempatan dengan hadirnya bulan puasa, empat hari terakhir ia beralih untuk menjual semangka.
"Sekitar satu minggu dari jualan bawang merah, putih dan bombay bisa laku 8-9 kuintal, sedangkan untuk semangka sendiri bisa laku 2 ton dalam empat hari ini," ucapnya.
Atang mengaku memanfaatkan media sosial sebagai media promosi dan berjualan. Ia juga tidak lupa untuk memberikan garansi kepada pembelinya, jika memang dibuka ternyata semangka itu tidak merah pembeli berhak memilih kembali semangka hingga mendapat warna merah yang sesuai.
Baca Juga:Rawan Bencana, 4 Rumah di Kulonprogo Terancam Kena Longsor
Selain memang fokus untuk berjualan secara online, ia juga tetap berjualan secara langsung. Atang hanya bermodalkan mobil yang biasa digunakan untuk mengangkut sound system, sekarang dialih fungsikan untuk menaruh semangka.
"Pindah-pindah sih, biasanya kalau ada keramaian di tempat orang biasanya beli takjil saya nongkrong di situ. Sudah siap timbangan juga jadi tinggal melayani saja kalau ada yang mau beli," imbuhnya.
Salah satu warga yang kebetulan mampir untuk membeli semangka, Mia Varhana, mengatakan bahwa ia rutin membeli semangka di tempat Atang. Sejauh ini ia belum pernah kecewa ketika membeli semangka.
"Karena besar-besar dan garansi, kalau biasanya beli di tempat lain warnanya putih ya tapi di sini merah. Di sini bijinya juga sedikit, dengan kualitas yang seperti ini ya termasuknya murah," ujarnya.
Baca Juga:Aksi Pamer Alat Vital di Kulonprogo Viral, Polsek Kokap Buru Pelaku