SuaraJogja.id - Bukan dengan turun ke jalan, serikat buruh di Kabupaten Kulon Progo memperingati Hari Buruh Internasional, yang juga dikenal dengan sebutan May Day, dengan cara yang berbeda. Di tengah pandemi Covid-19 ini, di mana masyarakat dilarang membuat kerumunan, mereka melakukan kegiatan sosial dengan membagikan ratusan masker dan paket sembako kepada buruh dan masyarakat lain terdampak pandemi corona.
“Ada kurang lebih 483 paket sembako dan 2.920 masker yang kita serahkan kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulon Progo untuk warga terdampak Covid-19,” jelas Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Taufiq Rico, Jumat (1/5/2020).
Rico menuturkan bahwa pihaknya tahun ini mengusung tema “Dari Buruh, oleh Buruh, untuk Buruh." Tema itu diambil karena keinginan luar biasa para buruh yang masih ingin terlibat dalam penanganan Covid-19.
Banyak buruh terpaksa dirumahkan atau di-PHK lantaran perusahaannya tidak bisa melanjutkan kegiatan produksi. Tak sedikit juga buruh yang terpaksa alih profesi untuk bertahan hidup. Namun, itu tidak menyurutkan niat mereka untuk membantu sesama.
Baca Juga:Imbas dari Covid-19, Harga Mobil Bekas Mengalami Penurunan
Salah seorang perwakilan buruh yang menerima bantuan, Santosa, mengaku, perusahaannya cukup merasakan dampak Covid-19. Selama ini pihaknya bergerak dalam kegiatan event organizer, tapi adanya pandemi Covid-19 ini mengakibatkan banyak acara yang dibatalkan.
“Iya saat ini kita dirumahkan sampai batas waktu tidak ditentukan. Tidak ada gaji yang diterima, hanya diberikan bantuan sembako berkala untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari,” ujarnya.
Bantuan ini diserahkan secara simbolis oleh KSPSI kepada Bupati Kulon Progo Sutedjo dan diteruskan kepada buruh. Pemkab Kulon Progo merasa bangga dengan aksi sosial dari para buruh yang tetap ikut peduli dalam penanganan pandemi Covid-19 meskipun juga ada yang terdampak.
“Pemkab Kulon Progo mengapresiasi mereka [buruh] yang masih peduli dengan nasib buruh yang lain dan kepada masyarakat lain yang lebih membutuhkan. Semoga hal baik ini bisa diikuti oleh yang lainnya” kata Sutedjo.
Ia berharap, di Kabupaten Kulon Progo tidak banyak perusahaan yang sampai harus melakukan PHK kepada buruh yang juga notabene dari wilayah Kulon Progo sendiri. Perusahaan diminta mampu bertahan dengan segala cara dan kebijakan masing-masing.
Baca Juga:Lagi Musim, Foto Kepala Daerah di Karung Beras, Kali Ini Bupati Banjar