Siap Tampung PP dan OTG, Rusunawa Giripeni Masih Kosong

Bangunan lima lantai ini memiliki 90 kamar.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Hiskia Andika Weadcaksana
Kamis, 07 Mei 2020 | 12:10 WIB
Siap Tampung PP dan OTG, Rusunawa Giripeni Masih Kosong
Suasana Rusunawa Giripeni sebagai rumah karantina di Kulon Progo masih kosong pada Kamis (7/5/2020). - (SuaraJogja.id/Hiskia Andika)

SuaraJogja.id - Rusunawa Giripeni sudah disiapkan oleh Pemkab Kulon Progo untuk dijadikan salah satu rumah karantina bagi Pelaku Perjalanan (PP) dan Orang Tanpa Gejala (OTG) di Kulon Progo. Hingga saat ini fasilitas tersebut masih belum terisi oleh PP baik pendatang maupun pemudik.

Penjaga Rusunawa Giripeni, Agus Prihandono, mengatakan, saat ini kondisi rusunawa masih kosong. Meski masih belum ada orang yang menempati, tapi, kata dia, fasilitasnya sudah dipersiapkan.

"Saat ini masih belum ada yang menghuni, tapi untuk fasilitas sudah ready, tinggal menempati saja," ujar Agus, Kamis (7/5/2020).

Agus menyebutkan, bangunan lima lantai ini memiliki total 90 kamar yang tersedia. Penyediaan awal untuk ruangan karantina semula hanya 24 kamar, yang akan diisi maksimal dua orang per kamar. Kondisi tersebut bisa dikembangkan tergantung kebutuhan dan kondisi di lapangan nantinya.

Baca Juga:5 Fakta Liza Aditya, Penyanyi yang Dituduh Jadi PSK

Ditambahkan Agus, rusunawa ini sejatinya memang akan digunakan untuk hunian umum bagi masyarakat yang berkenan. Namun, rencana itu baru akan direaliasikan setelah masa pandemi Covid-19 berakhir.

"Sampai saat ini yang mendaftar di dinas PU untuk menghuni Rusunawa Giripeni ini sudah sekitar 20 KK," imbuhnya.

Warga sekitar rusunawa sendiri tidak merasa keberatan dengan dipilihnya rusunawa tersebut sebagai salah satu gedung karantina untuk penanganan Covid-19. Dikatakan Agus, pemerintah melalui dinas terkait juga sudah melakukan sosialiasi tentang hal itu.

"Pihak desa sudah berkoordinasi dengan Babinsa dan Bhabinkamtibmas bersama dengan pihak terkait dengan ditunjuknya rusunawa ini menjadi fasilitas gedung karantina," jelasnya.

Agus memastikan, tidak ada ketakutan yang berlebihan dari pihak desa. Pasalnya, rusunawa tersebut selain sudah diawasi dengan protokol kesehatan yang ada, letaknya juga berjauhan dari pemukiman warga.

Baca Juga:Fakta Baru Mayat Tinggal Tengkorak, Inah Dibunuh karena Hutang Rp 250 Ribu

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak