SuaraJogja.id - Sifat gotong royong dan saling membantu antarsesama manusia nampaknya masih lestari di kota Jogja. Hal ini seperti yang diperlihatkan oleh komunitas Sego Mubeng.
Komunitas sosial yang diinisiasi oleh Gereja Katolik Santo Antonius Kotabaru, Jogja ini secara konsisten mewujudkan sifat gotong royong itu dengan membagikan makanan gratis kepada orang-orang yang membutuhkan di sekitar wilayah gereja pada bulan puasa saat ini.
Pengurus Gereja Paroki Santo Antonius Kotabaru, Eka Rahayu menerangkan bahwa komunitas tersebut merupakan gabungan dari beberapa warga lintas agama. Awalnya kegiatan dilakukan setiap Sabtu pada pukul 05.00 WIB.
"Sebenarnya komunitas ini sudah berdiri sejak 3 tahun lalu. Kami namakan Sego Mubeng karena pembagiannya dilakukan mengelilingi jalanan yang ada di Jogja," kata Eka kepada SuaraJogja.id, Jumat (8/5/2020).
Baca Juga:Direspon Polda DIY Saat Bahas Geng di Jogja, Netizen Auto Ciut Nyali
Pembagian makanan gratis itu, melibatkan lebih kurang 20 orang. Namun adanya wabah Covid-19 saat ini, pembagiannya dilakukan dengan cara berbeda. Eka mengungkapkan saat ini makanan diletakkan di sekitar gereja yang bisa diambil warga yang melintas.
"Melihat bahwa pandemi ini memberi dampak besar terhadap masyarakat terutama pengendara ojek online, akhirnya kami ubah pembagiannya menjadi setiap hari. Sebelum bulan puasa, kami meletakkan makanan sekitar pukul 10.00 wib di sebuah gerai di depan gereja," katanya.
Memasuki bulan puasa, lanjut Eka pembagian diundur saat mendekati waktu berbuka puasa.
"Sekitar pukul 15.00 wib kami bersiap di sekitar gereja. Pukul 15.30 wib kami bagikan tergantung kesiapannya. Kami membagikan dengan cara drive thru," terang Eka.
Dalam sehari pihaknya biasa membagikan 250 bungkus makanan gratis. Komunitas ini juga dibantu oleh donatur dan warga sekitar yang ingin menyumbangkan rezekinya.
Baca Juga:Kembali Terjadi! Jambret Modus Tanya Jalan di Jogja Terekam CCTV
"Sebelumnya kami pernah membagikan hingga 600 bungkus. Namun paling minimal ada 250-an nasi gratis yang kami bagikan," kata dia.
Tak hanya membantu warga terdampak, komunitas Sego Mubeng juga berusaha menghidupkan ekonomi jemaat yang membuka usaha.
"Ada beberapa jemaat kami yang memiliki usaha makanan, tetapi di tengah wabah ini ekonominya terpuruk. Sehingga kami mengajak untuk membuatkan makanan untuk dibagikan kepada masyarakat," katanya.
Disinggung mengapa hal ini dilakukan, Eka menjelaskan bahwa awalnya berangkat dari keprihatinan bersama. Masih banyak orang yang membutuhkan bantuan dari orang lain di situasi saat ini.
"Dari keprihatinan ini kami mencoba melebarkan bantuan kepada orang-orang. Jadi tidak hanya pemulung, tukang becak, tapi pengendara ojek online ini juga cukup merasakan dampak Covid-19. Sehingga kami berupaya agar beban orang lain ini bisa berkurang," tambah dia.