Gandeng Tokoh Nasional, UGM Ajak Masyarakat Pilah Informasi di Tengah Wabah

"Kami sudah memberi arahan-arahan apa yang harus dilakukan, tinggal bagaimana mereka mematuhinya, ujar Erick Thohir.

M Nurhadi
Selasa, 12 Mei 2020 | 10:10 WIB
Gandeng Tokoh Nasional, UGM Ajak Masyarakat Pilah Informasi di Tengah Wabah
Sejumlah tokoh nasional turut diundang dalam Gebyar Ramadan Mardliyyah UGM, Senin (11/5/2020). [Istimewa]

SuaraJogja.id - UGM menggelar Gebyar Ramadan Mardliyyah secara daring pada Minggu (10/5/2020) yang disiarkan langsung melalui Youtube, instagram, TVRI, serta Swaragama FM.

Acara ini diinisiasi oleh Panitia Ramadan Masjid Kampus Mardliyyah UGM dalam rangka menyambut malam Nuzulul Quran sekaligus soft launching Masjid Kampus Mardliyyah.

Beberapa tokoh nasional juga diundang untuk mengisi bincang-bincang dalam acara ini. Di salah satu sesi yang mengusung tema 'Iqro: Membaca Dinamika Zaman dari Beragam Perspektif' turut menghadirkan Erick Thohir, Alissa Wahid (Koordinator Nasional Jaringan Gusdurian/Aktivis), Panut Mulyono (Rektor UGM) dan Pratikno (Menteri Sekretaris Negara RI).

Di kesempatan ini, Pratikno menyebut, melalui pandemi Covid-19 ini, masyarakat Indonesia mulai banyak menyerap pengetahuan. Menurutnya, derasnya arus informasi yang muncul menjadi berkah tersendiri. Namun, ia juga mengingatkan, tidak semua informasi tersebut sesuai dengan fakta.

Baca Juga:Intip Masjid Jami Al 'Atiq Peninggalan Sultan Maulana Hassanudin

“Informasi yang banyak saling mencuri perhatian masyarakat, entah itu benar atau salah. Masyarakat memerlukan penyaring. Kalau berdasarkan hemat saya, penyaring tersebut adalah berpikir kritis,” ujarnya.

Hal ini disetujui olehAlissa Wahid. Menurutnya, berpikir kritis penting untuk memilah informasi. Ia mengambil contoh ketika wahyu pertama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, yakni Iqra, yang artinya adalah bacalah sehingga masyarakat juga perlu membaca.

”Membaca dinamika zaman melalui literatur-literatur penting untuk menyesuaikan diri dengan konteks situasi yang sedang mereka hadapi. Seperti dalam beragama yang utama adalah memuliakan Tuhan dan membangun kemaslahatan di muka bumi. Mengenai caranya, kita beragama sekarang sesuai media dan tata caranya sesuai perkembangan zaman ini,” terangnya.

Lebih jauh, Alissa berharap, masyarakat perlu melakukan perubahan perilaku serta kepercayaan jika ingin menyukseskan upaya penanggulangan pandemi Covid-19. 

Alissa menyarankan, pemerintah tidak hanya fokus pada inovasi untuk penanggulangan Covid-19 saja, tapi juga menggencarkan edukasi dari kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan.

Baca Juga:Buka Bersama Keluarga Besar, 16 Orang di Bahrain Terinfeksi Corona

“Anjuran-anjuran seperti social distancing, work from home, serta larangan mudik, pemerintah perlu melakukan upaya-upaya edukasi yang masif dan tegas kepada masyarakat. Pola pikir masyarakat harus diubah untuk menghentikan penyebaran pandemi ini. Sekarang tinggal bagaimana cara pemerintah melakukannya," tuturnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini