Pemikiran Alissa ini disetujui oleh Erick Thohir. Ia menyebut, pemerintah sekarang telah melakukan berbagai upaya untuk menyelamatkan bangsa ini.
Meski demikian, pemerintah tetap menjaga agar masyarakat panik saat menjalankan program maupun kegiatannya. Kekinian, pemerintah berupaya menggaet beberapa institusi, termasuk perguruan tinggi untuk membantu menyukseskan program-programnya.
“Dua hal yang perlu masyarakatkan tanamkan dalam menghadapi pandemi ini, yakni bersih dan disiplin. Mereka perlu berpikir bersih dalam menerima setiap informasi yang mereka dapat. Selain itu, mereka juga perlu disiplin dalam berperilaku. Kami sudah memberi arahan-arahan apa yang harus dilakukan, tinggal bagaimana mereka mematuhinya,” ujar Erick Thohir.
Menanggapi hal ini, Panut menyebut UGM telah mengarahkan para akademisinya, baik melalui edukasi maupun turun ke lapangan selama pandemi ini. salah satunya yakni dengan mengedarkan buku panduan Covid-19 ke berbagai daerah.
Baca Juga:Intip Masjid Jami Al 'Atiq Peninggalan Sultan Maulana Hassanudin
“Kami siap membanjiri arus informasi masyarakat dengan hal-hal yang positif dan bermanfaat. Kami akan selalu terbuka jika pemerintah ingin melakukan kerja sama dalam upaya penanggulangan Covid-19 ini,” pungkasnya.
Acara ini juga menghadirkan Ismail Fajrie Alatas (profesor Islamic studies di New York University, AS), Noe Letto (musisi dan aktivis), Ahmad Fuadi (novelis Negeri Lima Menara). Ada pula Ghufron Mustaqim (sociopreneur, Co-founder Evermos, Co-founder Kajianmu), Sulthan Farras (Ketua BEM KM UGM), Alfatih Timur (sociopreneur, pendiri Kitabisa.com) dan Sharla Martiza.