Dibuka Lagi Bulan Juni, Protokol Kesehatan Akan Berlaku di Wisata Borobudur

Selama masa jeda tersebut, PT TWC sedang mempersiapkan perubahan standar dan protokol baru menuju The New Normal Pariwisata

Galih Priatmojo
Jum'at, 15 Mei 2020 | 05:50 WIB
Dibuka Lagi Bulan Juni, Protokol Kesehatan Akan Berlaku di Wisata Borobudur
Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah. (Instagram/@swtwindi)

SuaraJogja.id - Industri pariwisata di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) akan dibuka untuk wisatawan pada awal bulan Juni 2020 mendatang meskipun ada protokol kesehatan yang menyertai.

PT Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko berencana akan membuka candi-candi yang mereka kelola awal Juni 2020 mendatang. Berbagai pertimbangan terutama ekonomi menjadi dasar kembali dibukanya obyek wisata kelas dunia ini.

Sekretaris Perusahaan PT TWC, Emilia Eni Utary mengatakan TWC kembali melanjutkan penutupan sementara operasional Taman Wisata Candi (TWC) dari tanggal 14 Mei sampai 29 Mei 2020.  Hal tersebut dilakukan setelah memperhatikan ketentuan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dalam penetapan masa tanggap darurat bencana Covid-19 hingga tanggal 29 Mei 2020.

"perpanjangan penutupan ini dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi di wilayah Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang masih belum kondusif," paparnya, Kamis (14/5/2020).

Baca Juga:Tinggal Sendiri di Gubuk Reyot, Mbah Setro Ditolong DJ Kembar Jogja

Selama masa jeda tersebut, PT TWC sedang mempersiapkan perubahan standar dan protokol baru menuju “The New Normal Pariwisata” di dalam kawasan Taman Wisata Candi. Protokol yang disiapkan tersebut tetap mengutamakan kebersihan dan kesehatan lingkungan yang bebas dan aman dari Covid-19. 

Hal tersebut dilakukan agar dapat memberikan rasa nyaman bagi wisatawan yang berkunjung di Taman Wisata Candi ketika dibuka kembali. Dengan jaminan tersebut maka harapannya mampu menghindarkan wisatawan dari kemungkinan penularan Covid-19.

Direktur Utama PT TWC, Edy Setijono mengungkapkan, tiga kawasan Candi masing-masing Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko ditutup sejak 20 Maret 2020 lalu. Pihaknya terus melakukan evaluasi dengan menyiapkan protokol kesehatan untuk diterapkan ketika nanti dibuka kembali.

"Setelah kita evaluasi, kami berencana membuka kembali awal Juni," terangngya.

Di dalam kawasan candi nantinya akan ada bilik desinfektan yang akan dilalui wisatawan, pengecekan suhu tubuh dan penempelan stiker dengan warna berbeda yaitu merah, Kuning dan hijau. Untuk hijau akan diberikan kepada wisatawan dengan suhu di bawah 30 derajat Celcius, untuk kuning dengan suhu tubuh 37,5 hingga 37,8 derajat Celcius. Dan merah untuk yang bersuhu di atas 38 derajat celcius.

Baca Juga:Viral Mualaf di Jogja Beri Bantuan, Gus Miftah: Izinkan Kami Meneladanimu

Hal senada juga diungkapkan oleh Dinas Pariwisata Gunungkidul untuk kawasan wisata di wilayah mereka. Dinas Pariwisata setempat juga berencana akan membuka seluruh obyek wisata di Gunungkidul pada awal bulan Juni 2020 mendatang.

Kepala Dinas Pariwisata Gunungkidul, Asti Wijayanti menuturkan saat ini pemerintah Kabupaten Gunungkidul memang melakukan persiapan menyambut wisatawan. Persiapan paling utama adalah dari sisi fasilitas kesehatan yang sangat penting di masa pandemi Covid-19 ini.

"persiapan terus dilakukan untuk kembali membuka seluruh obyek wisata di Gunungkidul, terutama kesiapan fasilitas kesehatan,"ungkapnya.

Jika fasilitas kesehatan telah siap merawat orang-orang dengan virus covid19 terutama dengan kapasitas memadai maka Pemerintah Gunungkidul siap membuka tempat-tempat wisata. Karena menurutnya, jika fasilitas kesehatan jumlahnya memadai, maka pariwisata di Gunungkidul bisa kembali dibuka untuk wisatan.

Asti menandaskan, fasilitas kesehatan yang memadai jumlahnya sangat penting di masa pandemi Covid-19 ini. Karena wisata di Gunungkidul hampir semuanya mass tourism (wisata massal). Di mana jika dibuka ada kemungkinan kumpulan orang dengan jumlah yang cukup banyak.

"Ini berarti penyebaran virus juga makin terbuka, sehingga kesiapan fasilitas kesehatan untuk antisipasi sangat penting," tandasnya.

Kontributor : Julianto

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini