Satu Tenaga Medis Positif Covid-19, Puskesmas II Kasihan Ditutup Dua Hari

Puskesmas ditutup selama dua hari.

Galih Priatmojo
Jum'at, 15 Mei 2020 | 17:35 WIB
Satu Tenaga Medis Positif Covid-19, Puskesmas II Kasihan Ditutup Dua Hari
Update virus corona Covid-19 global (Dok. Pixabay/Congerdesign)

SuaraJogja.id - Puskesmas Kasihan II terpaksa ditutup sementara selama dua hari. Penutupan tersebut lantaran akan dilakukan sterilisasi dengan cairan disinfektan pascaditemukannya tenaga medis yang positif Covid-19.

Dilansir dari harianjogja, Jubir Percepatan Penanganan Penularan Covid-19 Bantul, Sri Wahyu Joko Santoso mengatakan penyemprotan tersebut sejatinya merupakan kegiatan rutin yang dilakukan di tiap puskesmas.

Lebih jauh, kegiatan penyemprotan disinfektan tersebut sekaligus untuk memberikan rasa aman terhadap masyarakat yang akan mendapatkan pelayanan kesehatan pascaadanyanya tenaga medis yang positif Covid-19.

"Iya makanya disterilkan. Dijadwalkan ditutup mulai Jumat ini hingga Sabtu besok. Biar aman biar Senin bisa dipakai lagi," terangnya, Jumat (15/5/2020).

Baca Juga:Tolak Fatwa MUI, Kemenag DIY Minta Warga Salat Idul Fitri di Rumah Saja

Ia mengatakan untuk tenaga medis yang positif Covid-19 saat ini masih dalam perawatan di Rumah Sakit Lapangan Khusus Covid-19 (RSLKC).

Oky mengaku belum mengetahui pasti riwayat dua tenaga medis tersebut. Namun Kepala Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Dinas Kesehatan Bantul ini memastikan tenaga medis tersebut terpapar Covid-19 bukan dari puskesmas.

"Kami masih melacak apakah dari perjalanan. Masih menelusuri, enggak bisa menyampaikan riawayatnya seperti apa," Kata Oky.

Proses penelusuran pihak-pihak yang berkontak erat dengan pasien positif Covid-19 tersebut masih terus dilakukan. Ia tidak menyebut sudah berapa orang kontak erat yang sudah menjalani rapid test.

Soal identitas tenaga medis yang positif di Puskesmas Kasihan II, Oky mengaku sudah menyampaikannya empat hari lalu. Diketahui pada 12 Mei lalu, Oky menyampaikan terjadi penambahan pasien positif per 12 Mei 2010 sebanyak enam orang. Dari enam orang tersebut tiga di antaranya dari klaster Indogrosir, satu orang dari klaster GPIB,

Baca Juga:Kaget Lihat Antrean Panjang di Bandara Soetta, Ini Kata Ketua ICMI DIY

"[Pasien] nomor 2-3 riwayat masih ditelusuri," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak