SuaraJogja.id - Subiyanta (50), warga RT 004 RW 007, Pedukuhan Kayuwalang, Desa Wiladeg, Kecamatan Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul mengunggah video keluh kesahnya karena telantar di Madinah, Arab Saudi usai diberhentikan oleh perusahaan tempatnya bekerja. Lantas melalui video unggahan akun Facebook Mohammad Budi Wibowo di grup Info Cegatan Jogja, dirinya memohon kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk dipulangkan bersama sembilan temannya yang kini telantar di Madinah.
Dalam video tersebut, Subiyanto, yang mengenakan peci berwarna putih, mengatakan, sebanyak 10 orang TKI, termasuk dirinya, diberhentikan oleh perusahaan sejak 15 Maret 2020 yang lalu tanpa diberikan pesangon sedikit pun. Mereka hanya diberi uang untuk membeli tiket pulang separuh dari harga tiket sebenarnya.
"Kami hanya diberi uang untuk beli tiket 1.450 riyal. Padahal harga tiket pesawat 3.900 riyal," ujar Subiyanto dalam video tersebut sembari menahan tangis.
Karena tidak mendapatkan pesangon dan hanya diberi bekal uang untuk membeli tiket yang jumlahnya jauh di bawah harga tiket seharusnya, maka mereka secara otomatis tak bisa pulang ke Indonesia. Untuk bertahan hidup, mereka mengandalkan bantuan dari rekan-rekan mereka sesama TKI yang peduli.
Baca Juga:Tak Ada Lebaran Bagi Tenaga Medis, 'Mimpi yang Sudah Disimpan dalam Lemari'
Selain itu, masih ada sisa sedikit dari gaji terakhir mereka yang belum dikirim ke keluarga di tanah air. Tentu sisa gaji terakhir tersebut juga belum cukup untuk membeli tiket pulang ke tanah air, sehingga mereka berharap kepada Jokowi untuk segera memulangkan mereka.
Para TKI ini mengaku sudah berkomunikasi dengan pihak Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Arab Saudi. Namun mereka hanya diberi jawaban menunggu pejabat datang tanpa menjelaskan siapa dan dari mana pejabat tersebut. Ia mengaku memang untuk keperluan makanan, mereka mendapat bantuan dari pihak KJRI.
"Kami ingin pulang Pak, bukan ingin sembako. Jadi kami mohon Bapak Jokowi untuk pulangkan kami," tambah pria ini.
Dikonfirmasi terpisah, Wakil Bupati Gunungkidul Immawan Wahyudi enggan berkomentar banyak perihal apa yang akan dilakukan oleh pemerintah terkait nasib TKI tersebut. Alasannya, kepulangan para TKI tersebut adalah wewenang dari pemerintah pusat.
"Saya tidak ingin berkomentar banyak. Nanti takut salah karena itu wewenang dari pusat," tuturnya.
Baca Juga:The World of The Married Tamat, Intip Koleksi Barang Mewah Ji Sun Woo
Hanya saja, ia berharap agar segera ada solusi bagi para TKI tersebut, di mana salah satunya ada yang dari Gunungkidul. Menurutnya, sepanjang berorientasi kemanusiaan, siapa pun orangnya, termasuk TKI, yang membutuhkan bantuan perlu segera dibantu karena itu fungsi pentingnya negara.
- 1
- 2