Stafsus Menkes Sebut Jogja Sukses Terapkan New Normal, Netizen Tak Sepakat

Yogyakarta disebut baik dalam menerapkan new normal.

Galih Priatmojo
Rabu, 27 Mei 2020 | 18:27 WIB
Stafsus Menkes Sebut Jogja Sukses Terapkan New Normal, Netizen Tak Sepakat
Ilustrasi konsep new normal (Shutterstock)

SuaraJogja.id - Istilah new normal belakangan makin santer terdengar di tengah situasi pandemi Covid-19 yang urung mereda. Konsep baru yang digaungkan pemerintah untuk beradaptasi dengan situasi terkini di tengah pandemi itupun menjadi perhatian staf khusus Menteri Kesehatan, dr Mariya Mubarika.

Lewat akun Twitternya yang bernama @MarikaRahman_ ia menyebut bahwa jauh sebelum New Normal ramai diperbincangkan, ada satu provinsi yang telah menerapkan perilaku tersebut dengan baik.

Dalam ulasan panjangnya di Twitter, ia menyebut satu provinsi yang dimaksud itu adalah Di Yogyakarta. Menurutnya kebijakan yang ditempuh Sultan Hamengku Buwono X selaku Gubernur DIY dianggap cukup jitu yakni dengan beradaptasi dengan pandemi yang ada.

"Ngarso dalem menjelaskan tentang kebijakannya di era pandemi ini apa manfaatnya pemerintah daerah jika masyarakatnya tidak patuh..sehingga kebijakannya bagaimana desa-desa bukannya ditutup tetapi dikontrol di bawah koordinasi lurah, babinkamtibnas dan babinsa," terangnya dalam salah satu utasan yang dibagikan.

Baca Juga:Masa Tanggap Darurat COVID-19 DIY Diperpanjang Sampai 30 Juni 2020

"Beliau mengatakan berdamai dengan Covid artinya untuk menyelesaikan masalah bukan untuk menambah masalah. Tatanan hidup baru sudah terbangun di Yogyakarta sejak awal, komitmen kepada keselamatan pribadi dan wilayahnya terserap dalam di masyarakat. Ngarso dalem pemimpin hebat," lanjut dokter lulusan UGM tersebut.

Stafsus Menkes sebut Jogja terapkan New Normal dengan baik. [@MarikaRahman_ /Twitter]
Stafsus Menkes sebut Jogja terapkan New Normal dengan baik. [@MarikaRahman_ /Twitter]

"Apakah ada law enforcement, saya lupa bertanya...tetapi tatanan hidup baru sudah menjadi sebagai gerakan masyarakat madani di Yogyakarta. Masyarakat dapat memahami kedaulatan ada di setiap individu, mau sehat atau sakit. Ayo kita belajar New Normal dari Yogyakarta," tukasnya.

Namun pernyataannya tersebut tak sepenuhnya diamini para netizen. Tak sedikit yang memberikan kritiknya.

"Banyak masjid yang tutup karena ikut instruksi PP Muhammadiyah sebagian besar buka untuk kalangan sendiri. Masuk swalayan harus mau antri di luar untuk mencegah kerumunan di dalam. Tetap saja ada klaster besar Indogrosir. Mestinya PSBB dari awal! kita tunggu 7 hari lagi," kata @annasbinarjo.

"Sebagai contoh new normal dengan baik????? sebagai warga asli Jogja boleh ketawa ga saya neh? wqwqwwqq," kata @andrejeconiaaa.

Baca Juga:Sudah Masuk Kemarau, DIY Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sampai Juni

"Jogja new normal?? Itu klaster indogrosir??? Bapakku sama orang-orang dinkes dan nakes lainnya kelimpungan!!!" kata @tarrarirahna.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak