9 Tahun Menunggu, Pasutri di Kulon Progo Lagi-Lagi Batal Naik Haji

Anita dan Edi sudah dua kali batal naik haji.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Hiskia Andika Weadcaksana
Rabu, 03 Juni 2020 | 15:31 WIB
9 Tahun Menunggu, Pasutri di Kulon Progo Lagi-Lagi Batal Naik Haji
Foto keluarga Anita Fajar Rianti dan Edi Wundartono - (SuaraJogja.id/HO-dok Anita)

"Penundaan pertama mikirnya, saya masih bisa berangkat tidak ya tahun depan, karena umur tidak ada yang tahu. Begitu pun tahun ini, kami berdoa terus agar tetap bisa berangkat," katanya.

Ia mengaku awalnya sudah yakin bisa berangkat tahun ini. Namun mulai masuk awal Maret, ia merasa galau bisa berangkat atau tidak. Pasalnya, semua kegiatan yang berkaitan dengan haji mulai dihentikan.

Terbilang sejak manasik yang dihentikan oleh Kemenag, tanda-tanda penundaan haji juga terlihat ketika bertemu sesama calon jemaah haji dibatasi, bahkan tidak bisa. Komunikasi dengan para calon jemaah haji lainnya hanya menggunakan aplikasi WhatsApp saja. Dari situ hingga masuk bulan Ramadan,  keraguan Anita dan suami makin membesar sampai pada akhirnya keluar keputusan dari Kementerian Agama (Kemenag) yang memastikan keduanya harus menunda haji lagi tahun ini.

Walaupun begitu, Anita tetap memaklumi dan menghormati keputusan tersebut. Dia juga tidak ingin mengambil risiko fatal terkait keselamatan dirinya sendiri dan suami di tengah masa pandemi ini. Satu harapannya yaitu agar pandemi bisa segera usai agar tahun depan impiannya berangkat ke Tanah Suci dengan suami bisa terlaksana.

Baca Juga:Cerai dari Krisdayanti, Anang Hermansyah Cuma Pegang Duit Rp 10 Juta

Sementara itu, Edi mengatakan tetap akan mengikuti petunjuk pemerintah. Ia meyakini penundaan ini tidak lain demi memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

"Kami selaku jemaah mengikuti saja keputusan tersebut, toh tidak ada satu pun jemaah Indonesia yang bisa berangkat, dan ini sudah diperhitungkan oleh semua pihak, jadi memang ini keputusan yang terbaik," ucap Edi.

Ia percaya, keberangkatan haji ini bukan dibatalkan, melainkan hanya diundur hingga tahun depan. Meski demikian, Edi tetap mengaku kecewa karena ini merupakan kali keduanya harus menunda beribadah di Tanah Suci.

"Ini terkait ibadah, kalau mengatakan kecewa, kami tetap kecewa. Namun ini dibuat demi kebaikan semuanya. InsyaAllah tahun depan tidak diundur lagi," tegasnya.

Baca Juga:Polisi Polsek Rambutan Tembak Kepala Sendiri di Rumah Orangtua

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini