Was-Was Jualan di Pasar Condongcatur, Soekarno Mulai Tenang Usai Rapid Test

"Ketika hasilnya negatif, belum tentu orang ini tidak terinfeksi," tutur Dian.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Muhammad Ilham Baktora
Selasa, 09 Juni 2020 | 17:03 WIB
Was-Was Jualan di Pasar Condongcatur, Soekarno Mulai Tenang Usai Rapid Test
Seorang pedagang mengikuti pemeriksaan Rapid Diagnostic Test (RDT) di Balai Desa Condongcatur, Sleman, Selasa (9/6/2020). - (SuaraJogja.id/Muhammad Ilham Baktora)

SuaraJogja.id - Sebanyak 120 pedagang Pasar Colombo dan Condongcatur mengikuti Rapid Diagnostic Test (RDT), menyusul giat pemeriksaan massal yang dilakukan di 14 pasar yang tersebar di Sleman, Selasa (9/6/2020).

Pemeriksaan yang dilakukan untuk mencegah penyebaran virus Covid-19 dilakukan salah satunya di Balai Desa Condongcatur, Sleman. Seorang pedagang asal Sleman, Soekarno, menjadi salah seorang pedagang yang mengikuti rapid test tersebut.

"Sejauh ini memang saya merasa sehat, tapi rasa khawatir apakah saya terpapar virus atau tidak memang ada. Sejak awal Juni lalu Pasar Condongcatur sudah banyak pembeli, sehingga potensi penularan masih ada," ungkap Soekarno usai menjalani rapid test di Balai Desa Condongcatur, Selasa.

Pedagang Pasar Condongcatur, Soekarno, memberi keterangan pada wartawan setelah menjalani uji RDT di Balai Desa Condongcatur, Sleman, Selasa (9/6/2020). - (SuaraJogja.id/Muhammad Ilham Baktora)
Pedagang Pasar Condongcatur, Soekarno, memberi keterangan pada wartawan setelah menjalani uji RDT di Balai Desa Condongcatur, Sleman, Selasa (9/6/2020). - (SuaraJogja.id/Muhammad Ilham Baktora)

Rasa khawatir pria 59 tahun ini mulai berangsur hilang setelah pemerintah mengumumkan pemeriksaan massal oleh para pedagang pasar.

Baca Juga:Bikin Ngeri! Warga Paksa Bawa Pulang Mayat Pasien Corona Pakai Gledekan RS

"Pada Sabtu lalu, ada informasi bahwa pedagang pasar di Condongcatur boleh memeriksa kondisi tubuhnya apakah tertular Covid-19 atau tidak. Lalu saya mendaftar karena ingin tahu apakah selama ini saya negatif atau positif terhadap virus ini," terang dia.

Soekarno mengaku, usai beraktivitas di pasar, dirinya masih kerap berjumpa dengan tetangga dan saudara. Penjual makanan ayam goreng itu tak menampik, padatnya aktivitas selama ini berpotensi membawa virus.

"Jadi saya berusaha mengantisipasi juga. Karena banyak orang yang bertemu saya selama ini," ungkap dia.

Selama berjualan, Soekarno mengaku tetap menerapkan protokol pencegahan Covid-19. Ketika melayani pembeli, karyawan dan dirinya selalu diwajibkan mengenakan masker.

"Tak hanya masker, hand sanitizer juga kami siapkan di warung. Ada wastafel di sekitar tempat kami jualan," kata dia.

Baca Juga:5 Daerah Penyumbang Pasien Corona Terbanyak 9 Juni Hari Ini

Seorang pedagang lainnya, Tumirah (53), mengaku senang bisa mengikuti pengecekan ini. Pasalnya, dia tidak perlu mengeluarkan biaya untuk pengujian sampel darah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini