Penemuan Mayat di Maguwoharjo, Korban Sempat Lakukan Perjalanan ke Semarang

Penemuan jenazah bermula saat teman-teman korban mencari keberadaan korban.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Muhammad Ilham Baktora
Rabu, 10 Juni 2020 | 14:34 WIB
Penemuan Mayat di Maguwoharjo, Korban Sempat Lakukan Perjalanan ke Semarang
Kapolsek Depok timur Kompol Suhadi memberi keterangan kepada wartawan terkait insiden penemuan mayat di Kampung Karangnongko, Maguwoharjo, Depok, Sleman, Rabu (10/6/2020). - (SuaraJogja.id/Muhammad Ilham Baktora)

SuaraJogja.id - Fakta baru terkuak dari penemuan sesosok jenazah berjenis kelamin pria di Kampung Karangnongko RT 13/RW 67, Desa Maguwoharjo, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman. Korban, yang diketahui berinisial AT (41), rupanya sempat pergi jauh sebelum ditemukan tewas di Homestay Banana Jalan Nangka, Kampung Karangnongko.

"Dari penuturan saksi yang kami periksa, korban sempat berjalan jauh ke Semarang dengan bersepeda motor. Riwayat penyakit memang sering masuk angin," terang Kapolsek Depok Timur Kompol Suhadi, ditemui SuaraJogja.id, Rabu (10/6/2020).

Penemuan jenazah bermula saat teman-teman korban mencari keberadaan korban. Hampir dua hari korban tidak menyetor hasil penjualan perawatan rambut. Padahal pada Minggu, korban masih terlihat beraktivitas di sekitar homestay.

"Jadi ketika mencari korban pada Selasa (9/6/2020) sore, kamar korban terkunci dari dalam. Akhirnya teman korban mencari tukang kunci untuk membuka kuncinya. Setelah dibuka, korban telah meninggal dengan keadaan tertelungkup," jelas Suhadi.

Baca Juga:Curahan Hati Perawat Covid-19: Kena Stigma Sampai Tak Bisa Bertemu Anak

Selama pemeriksaan, tidak ada bekas luka yang mengarah pada kekerasan terhadap korban. Kendati demikian, Suhadi belum bisa memastikan penyebab kematian korban.

"Tidak ada bekas luka kekerasa. Kami belum bisa memberi tahu alasan kematian korban," Suhadi.

Ia melanjutkan, korban, yang bekerja sebagai sales di Yogyakarta ini, berasal dari Magelang. AT tinggal di homestay Banana selama sekitar tiga bulan.

"Lebih kurang tiga bulan dia tinggal di sana. Setelah ditemukan kami menghubungi pihak PMI Kabupaten Sleman untuk mengevakuasi jenazah dengan protokol Covid-19," kata dia.

Dihubungi terpisah, Humas Satgas Covid-19 PMI Kabupaten Sleman Septiadi menuturkan bahwa korban ditemukan tewas dengan mengeluarkan darah dari mulut dan hidung.

Baca Juga:Sudah Terkendali, Jawa Barat Siap Melakukan New Normal

"Saat mengevakuasi jenazah, korban mengeluarkan darah di mulut dan hidungnya. Korban juga sudah mengeluarkan cairan," kata dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak