Lulus Fisipol UGM Lalu Jadi Petani, Pria Ini Temukan Rahasia Kebahagiaan

Ia mengaku sempat kesulitan saat awal memulai menekuni sebagai petani.

Galih Priatmojo
Minggu, 14 Juni 2020 | 16:23 WIB
Lulus Fisipol UGM Lalu Jadi Petani, Pria Ini Temukan Rahasia Kebahagiaan
Lulusan Fisipol UGM pilih jadi petani. [@tanikelana / Twitter]

SuaraJogja.id - Bagi sebagian orang bekerja di kantor dengan ruangan berAC mengenakan seragam resmi adalah impian. Tap tak sedikit pula yang memilih jalan pedang lain seperti yang dilakukan lulusan Fisipol UGM berikut ini.

Pemilik akun bernama @tanikelana, beberapa waktu lalu membagikan ceritanya ketika memilih jalan berseberangan dari kebanyakan orang ketika lulus kuliah. Tujuh bulan lulus dari Fisipol UGM, ia memilih untuk pulang kampung dan mengambil cangkul untuk menjadi petani.

"Tujuh bulan lalu aku lulus dari Fisipol UGM. Januari lalu akhirnya aku pulang kampung dan Maret aku mulai ambil cangkul dan pergi ke kebun," tulis pembuka ceritanya.

Dalam utasnya, ia berkisah bahwa ilmu pertanian didapatnya ketika saat kuliah bersua dengan komunitas bernama @sektimuda. Setelah banyak bergaul dengan para petani, tekadnya untuk menjalani profesi sebagai petani pun makin kuat.

Baca Juga:Nyeleneh, Tukang Parkir di Jogja Sambut New Normal Pakai Galon di Kepala

"Setelah banyak ketemu petani, belajar nanam di kos, jiwa bertaniku yang dipupuk sejak kecil karena main harvestmoon makin menjadi," terangnya.

Seusai lulus ia pun mulai mengumpulkan segala bekal untuk mewujudkan mimpinya sebagai petani. Dengan meminjam sedikit uang dari keluarga dan menjual buku-buku selama kuliah, ia pun mulai bertani.

"Setelah lulus dan di rumah aku ngobrol dengan keluargaku, mereka tetap mendukung pas aku bilang mau bertani. Di sana aku minjem sedikit uang ke keluargaku buat modal, sisanya jual buku yang dikumpulin selama kuliah. Di bulan Maret aku mulai bertani, mulai belajar nyangkil, belajar lagi banyak hal langsung dengan para petani lain," jelasnya.

Ia mengaku saat itu mendapatkan lahan seluas 450-an meter yang memang statusnya kosong dan bisa untuk digarap. Meski sempat kesulitan, tanaman kangkung yang ditanamnya mulai memperlihatkan hasil.

"Setelah tiga-empat minggu, kangkung dah pada besar. Dari situ aku jualin sebagian ke tukang sayur, tiap hari berangkat jam 6 panen kangkung terus keliling ke beberapa tukang sayur. Hasilnya cukup lumayan buat sehari-hari. Aku sendiri benar-benar bertani baru sekitar empat bulan dan sejak aku mulai bertani rasanya hidup benar-benar tenang dan bahagia banget!" ungkapnya.

Baca Juga:Budiman Sudjatmiko Bagikan Foto Lawas Tugu Jogja, Warganet Tebak-tebakan

Ia membeberkan alasan mengapa pada akhirnya memilih untuk bertani tak lain mencari sumber penghidupan yang terjamin halal dan berkah.

"Salah satunya adalah aku mau cari sumber penghidupan yang terjamin halal dan berkah. Aku gamau kasih makan keluarga aku kelak dari hasil yang 'diragukan', lainnya karena aku merasa hidup singkat dan amat sayang hanya lahir untuk merusak bumi dan seisinya," imbuhnya.

Tak sedikit netizen yang kemudian turut memberikan dukungan untuk pemilik akun @tanikelana.

"Semoga bisa meneruskan perjuangan njenengan mas," kata @armabaraa.

"Mantap bang..teruskan..kalo tekun dan kreatif sektor pertanian Insya Allah menjanjikan, pintar liat peluang juga," kata @dnmsftr.

"keren threadnya..jadi tambahan motivasi," ujar @scallionzz.

"Semangat mas jangan pernah malu dan takut untuk bilang 'saya petani' dan atau 'saya suka bertani' bukan 'saya cuma petani'" tulis @pengenbrewokan.

"Selow nder aku juga alumnus FKIP Bahasa dan Sastra Indonesia yang pilih jalan sebagai petani. Profesi mulia yang selalu dianggap sebelah mata. 'Sarjana kok Tani?' buat apa sekolah tinggi kalo jadi tani juga, Adalah contoh kalimat yang dulu sering diucapkan petani-petani di dusunku," tulis @gerutlazuardi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak