Mencari dan menjual empon-empon atau jamu-jamuan menjadi alternatif masyarakat sekitar untuk menyambung hidup. Walaupun memang diakui Sudadi, hanya berjualan empon-empon pun juga tetap tidak bisa memenuhi kebutuhan secara keseluruhan.
"Benar-benar nol tidak ada penghasilan, jujur saja sejak mulai dibangun tahun 2010 hingga booming dan mulai berjalan di tahun 2014 maka masyarakat di sekitar sini juga ibarat sudah merasakan ketergantungan dengan obyek wisata ini," ungkapnya