Kementan Ciptakan Kalung Antivirus, Bisa Bunuh Corona Sampai 80 Persen

kalung antivirus ini akan diproduksi massal pada Agustus 2020.

Galih Priatmojo | Ria Rizki Nirmala Sari
Sabtu, 04 Juli 2020 | 15:18 WIB
Kementan Ciptakan Kalung Antivirus, Bisa Bunuh Corona Sampai 80 Persen
Ilustrasi virus Corona (Coronavirus) Covid-19. (Shutterstock)

SuaraJogja.id - Sebagai upaya untuk menekan penyebaran corona, sejumlah inovasi dilakukan. Salah satunya seperti yang tengah dikembangkan oleh Kementerian Pertanian (Kementan). 

Untuk menangkal paparan virus mematikan, Kementan membuat inovasi dengan menciptakan kalung antivirus. Pihak Kementan bahkan sudah siap memproduksi kalung yang terbuat dari bahan alami tersebut.

Kalung yang diklaim bisa menangkal virus tersebut akan dibuat secara massal pada Agustus 2020.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan kalung antivirus itu merupakan hasil ramuan yang dibuat oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Kementan.

Baca Juga:Masjid di Jogja Kembali Dibuka, Kemenag Sebut Baru 60 Persen Kantongi Izin

Bahan untuk membuat antivirus itu berasal dari tanaman eucalyptus yang selama ini dikenal untuk membuat minyak kayu putih.

"Dari 700 jenis, satu (jenis bahan) yang bisa mematikan corona hasil lab kita, dan hasil lab ini untuk antivirus. Dan kita yakin bulan depan ini sudah dicetak, diperbanyak," kata Syahrul di Kantor Kementerian PUPR, Jakarta Selatan, Jumat (3/7/2020).

Syahrul menjelaskan kalung antivirus itu sudah melewati uji coba. Ia mengklaim, ketika digunakan selama 15 menit, antivirus itu akan bekerja membunuh 42 persen virus corona. Sedangkan kalau sudah digunakan 30 menit akan menangkal 80 persen virus corona.

Mantan Gubernur Sulawesi Selatan itu juga mengungkapkan kelebihan lain dari kalung antivirus tersebut, yakni bisa menyembuhkan luka sayat.

"Ini ada roll-nya. Kalau kita kena iris pisau, berdarah, kasih ini bisa tertutup lukanya," tambahnya.

Baca Juga:Ratusan Milyar Anggaran Pembangunan Jogja Dialihkan untuk Atasi Wabah

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak