Korban Tabrak Lari Gejayan Meninggal, Keluarga Minta Kasus Tak Ditutupi

Paman korban mengaku belum mendapat alasan yang jelas terkait kematian keponakannya.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Muhammad Ilham Baktora
Senin, 06 Juli 2020 | 15:39 WIB
Korban Tabrak Lari Gejayan Meninggal, Keluarga Minta Kasus Tak Ditutupi
Sejumlah barang dikembalikan pihak RS kepada korban dugaan tabrak lari, Desfa Dwiningsih Ladese, di rumah duka Jalan Sidobali, Kelurahan Muja-muju, Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta, Senin (6/7/2020). - (SuaraJogja.id/Muhammad Ilham Baktora)

SuaraJogja.id - Keluarga korban dugaan tabrak lari di Jalan Affandi, Caturtunggal, Depok, Sleman yang menewaskan seorang mahasiswi bernama Desfa Dwiningsih Ladese (22) meminta polisi tak menutupi kasus kematian anaknya.

Paman korban, Raden Candra Heris Dianto (48), saat ditemui di rumah duka almarhum Desfa di Jalan Sidobali, Umbulharjo, Kota Yogyakarta, mengaku belum mendapat alasan yang jelas terkait kematian keponakannya.

"Yang jelas katakan itu benar jika peristiwa itu benar [kecelakaan], tapi jangan hanya mengatakan benar untuk menutupi peristiwa yang terjadi sesungguhnya," ujar Dianto, ditemui SuaraJogja.id, Senin (6/7/2020).

Kecurigaan keluarga korban muncul lantaran luka yang dialami korban sangat parah. Namun, sepeda motor yang digunakan anak bungsu dari tiga bersaudara ini hanya lecet.

Baca Juga:Korban Kecelakaan di Jl Affandi Meninggal, Keluarga Tak Yakin Penyebabnya

"Kami hanya bisa berspekulasi, tapi memang semuanya kembali kepada pihak berwenang. Pasti ada petunjuk yang bisa ditemui di lokasi kejadian. Saya hanya meminta penyebab pasti kematian anak kami," ujar Candra dengan sedikit emosi.

Kerabat korban lainnya, Wahyu Trinanda Putra (41), menuturkan bhawa luka yang dialami keponakannya berada di dahi. Di samping itu, dari keterangan dokter dari hasil CT Scan, terdapat retak yang menyebabkan pendarahan hingga menyebar ke batang otak.

"Selain itu kaki kanan dan tangan kiri patah. Ada luka jahitan di dahi saat jenazah kami mandikan. Desfa juga mengalami luka gesekan di bagian perut, sehingga kami agak ragu apakah itu hanya kecelakaan biasa atau ada peristiwa lainnya," tutur Wahyu.

Peti jenazah korban dugaan tabrak lari, Desfa Dwiningsih Ladese, sebelum dimakamkan di rumah duka Jalan Sidobali, Kelurahan Muja Muju, Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta, Senin (6/7/2020). - (SuaraJogja.id/Muhammad Ilham Baktora)
Peti jenazah korban dugaan tabrak lari, Desfa Dwiningsih Ladese, sebelum dimakamkan di rumah duka Jalan Sidobali, Kelurahan Muja Muju, Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta, Senin (6/7/2020). - (SuaraJogja.id/Muhammad Ilham Baktora)

Ia melanjutkan, sejumlah barang yang dibawa korban saat itu sudah kembali ke pihak keluarga. Wahyu mengatakan, ada barang yang diduga hilang, yakni Surat Izin Mengemudi (SIM) C keponakan perempuannya.

"Setelah kami cek, baik itu gelang, cincin, tas, dan barang lainnya masih utuh. Isi dompet juga masih ada, tapi SIM Desfa tidak ada. Ini menjadi pertanyaan kami. Selanjutnya, ada satu buah rompi hitam yang di mana bukan milik Desfa, tetapi tetap diberikan kepada kami," ujarnya.

Baca Juga:Korban Patah Tulang, Polisi Buru Pelaku Tabrak Lari di Gejayan

Meski masih menjadi misteri, kasus ini tetap diusut kepolisian. Kendati demikian, belum ada respons dari pihak berwenang dan keluarga masih menunggu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak